Indostrategic mengungkapkan Narasi politik yakni “perubahan untuk Indonesia” ternyata cukup tersampaikan kepada masyarakat, hal ini diungkap oleh Indostrategic setelah melalukan survei untuk periode 9-20 Juni 2023.
Direktur Eksekutif Indostrategic, Khoirul Umam mengatakan, 80,6 persen responden sudah pernah mendengar visi perubahan untuk 2024. Dari 1.400 responden, hanya 19,3 persen yang mengaku belum pernah mendengar.
Lantas apakah narasi yang tersampaikan itu bisa dikonversi menjadi dukungan ?, berdasarkan survei Indostrategic menyebut sebanyak 91,3 persen responden setuju dengan visi perubahan untuk perbaikan, dan hanya 8,2 persen tidak setuju, 0,5 tidak tahu/tidak jawab.
Survei juga mendalami apakah visi perubahan itu betul-betul menyasar konteks keseharian mereka dan mampu memberikan perbaikan, ternyata hasilnya masyarakat Indonesia betul-betul menginginkan sejumlah perubahan.
“Sebanyak 34,1 persen menginginkan harga kebutuhan pokok terjangkau,” ujar Khoirul.
Sedangkan 16,9 persen terkait mencari pekerjaan lebih mudah, 9,5 persen berharap harga jual panen pertanian, perkebunan dan nelayan stabil, 7,7 persen berharap bisa melunasi utang luar negeri Indonesia.
Ada pula 6,1 persen harapan agar harga BBM terjangkau, 4,9 persen agar pupuk petani terjangkau, 4,6 persen peningkatan pemberantasan korupsi. Bahkan, ada 3,2 persen berharap penegakan hukum yang tidak asal tangkap.***