Poskotajatim- KejadianĀ antraksĀ telah menyebabkan tiga korban jiwa warga di Gunung Kidul, Yogyakarta hal ini diungkap oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran, 6 Juli 2023.
Kini sebanyak 6 warga Pacitan terpapar penyakit mirip antrak sedang menjalani serangkaian pemeriksaan. “(Pasien) suspek ada 6 pertengahan Juni yang lalu,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Pacitan dr Daru Mustikoaji, dikutip dari Detik,Ā Rabu (12/7/2023).
Kejadian di SurabayaĀ
Terkait peristiwa Antraks di kedua kota tersebut, Kota Surabaya masih terkendali dan belum ditemukan adanya suspek kasus antraks, hal ini disampaikan oleh Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina.
Menurut Nanik, sumber penularan antraks pada manusia biasanya akibat kontak dengan sapi, kerbau, kambing, dan lain-lain yang terinfeksi dengan bakteri antraks atau Bacillus Anthracis.
“Sampai saat ini masih terkendali dan belum ada kasus suspek antraks di Surabaya,” kata Nanik, Kamis (13/7/2023).
Upaya Dinkes untuk mencegah dan pengendalian antraks, yakni melakukan deseminasi (Penyebaran) informasi pada fasilitas kesehatan soal penyakit antraks melalui media KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi).
Kemudian, berkoordinasi dan bekerja sama dengan dinas terkait. Dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan dalam pelaporan serta penemuan kasus hewan yang terjangkit antraks.
“Monitoring dan evaluasi intensif secara rutin setiap minggu pada aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) di tingkat puskesmas dan rumah sakit,” ujarnya.
Selain itu Nanik juga mengimbau warga untuk mengonsumsi produk hewan yang sehat, disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) resmi dan dimasak dengan sempurna.
Pastikan tidak mengkonsumsi produk pangan asal hewan (daging dan susu) ataupun bagian dari hewan seperti kulit, tulang, bulu dan lain-lain yang berasal dari hewan sakit atau mati mendadak.
“Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan menggunakan sabun setelah kontak atau bersinggungan dengan hewan yang mati atau sakit dengan gejala antraks,” pungkasnya.
Gejala hewan yang terinfeksi Antraks
Sebagai informasi, dikutip dari kemkes.go.id Antraks adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, yang dapat menular ke manusia.
Bila bakteri penyebab antraks kontak dengan udara akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia tertentu, bahkan spora ini dapat bertahan sampai lebih dari 40 tahun di tanah.
Spora Antraks dapat menular ke hewan ternak dan manusia bisa terinfeksi jika mengkonsumsi hewan ternak tersebut, namun spora juga dapat langsung masuk ke tubuh manusia lewat luka pada tubuh.
Untuk mencegah penularan, ada sejumlah gejala antraks pada hewan ternak yang perlu diwaspadai. Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian drh. Nuryani Zainuddin mengatakan gejala klinis antraks pada hewan berupa demam tinggi pada awal infeksi, gelisah, kesulitan bernapas, kejang, rebah, dan berujung kematian.
Gejala lain yang biasa terjadi seperti perdarahan di lubang hidung dan mulut hewan, dan sering ditemukan hewan ternak mengalami kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis.
āHewan yang mati akibat penyakit ini perlu dibakar atau dikubur untuk mencegah penularan. Tidak boleh dibedah atau disembelih,ā ucapnya.
Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan terhadap hewan ternak, yaitu melalui vaksinasi, melakukan kontrol lalu lintas hewan ternak, dan tindakan disposal pada hewan terinfeksi.
Gejala antraks pada manusia
Perlu diketahui ada beberapa jenis penyakit antraks, namun biasanya, antraks masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, atau sistem pencernaan.
Semua jenis antraks dapat menyebar ke seluruh tubuh. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) antraks merupakan penyakit menular serius, yang dapat menyebabkan sakit parah pada manusia dan hewan, bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan antibiotik.
Gejala antraks bergantung pada jenis infeksi tersebut. Melansir CDC, berikut adalah gejala antraks pada manusia.
Gejala Antraks kulit
Muncul lepuh atau benjolan kecil yang mungkin terasa gatal
Pembengkakan terjadi di sekitar luka
Luka kulit (borok) yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam yang muncul setelah lepuh atau benjolan kecil
Luka paling sering muncul di wajah, leher, lengan, atau tangan
Gejala antraks pernapasanĀ
Demam dan menggigil
Dada terasa tidak nyaman
Sesak napas
Kebingungan atau pusing
Batuk
Mual, muntah, atau sakit perut
Sakit kepala
Berkeringat (sering basah kuyup)
Kelelahan ekstrem
Pegal-pegal
Gejala antraks pencernaanĀ
Demam dan menggigil
Pembengkakan leher atau kelenjar leher
Sakit tenggorokan
Nyeri saat menelan
Suara serak
Mual dan muntah, terutama muntah darah
Diare atau diare berdarah
Sakit kepala
Flushing (muka merah) dan mata merah
Sakit perut
Pingsan
Pembengkakan perut (lambung).***