Foto bersama Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang dan tim dari PT Kerabat Tani Indonesia bersama peserta pelatihan
POSKOTA JATIM.CO.ID,MALANG – Tim dosen pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang kembali melakukan pelatihan kepada warga diwilayah kabupaten Malang yakni di desa Petungsewu,Dau,Kab Malang beberapa waktu yang lalu.
Pelatihan tersebut difokuskan pada pertanian jeruk dengan metode penggunaan pupuk kelor,tim pengabdian masyarakat ini terdiri atas Dr. Dwi Wulandari, S.E., M.M., CFD,Andi Basuki, S.Pd., M.Pd, Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes., Ph.D.
Kepada media melalui keterangan tertulisnya salah satu pemateri sekaligus anggota tim, Dr. Dwi Wulandari, S.E., M.M., CFD (10/7/23) menyatakan “Kegiatan ini dijalankan sebagai bentuk komitmen para dosen,dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,berkolaborasi dengan PT Kerabat Tani Indonesia perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dengan fokus penerapan ubiquitous enviromental system technologi dimana teknologi tersebut dapat memonitor kondisi lahan pertanian dan memperlakukan kondisi lahan secara real time.
Perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat peran mereka dalam ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Adapun dalam kegiatan ini dihadiri oleh para petani.
Sangat penting bagi para petani untuk menerapkan strategi agar dapat meningkatkan efektivitas perekonomian mereka. Strategi yang dapat dijalankan yaitu pertama,dalam menyediakan bahan organik dilakukan dengan pengeluaran yang terjangkau,Kedua,edukasi pertanian berkelanjutan sehingga para petani dapat mengetahui metode yang dapat meningkatkan produktivitas,ketiga, peningkatan layanan distribusi hasil pertanian” Terangnya.
Selain itu,terdapat pemateri lainnya yaitu Ari Gunawan, S.Pd., M.M. CPHRM selaku perwakilan dari sebuah Startup di bidang pertanian yaitu Kerabat Tani yang memberikan pelatihan terkait penggunaan pupuk kelor “Metode pemakaian pupuk kelor adalah dengan cara mencampurkan pupuk 1 liter dengan 5 liter air,aturan dalam penyiraman pupuk tergantung pada berapa lama ingin memanen,kemudian panen setelah 1 tahun bisa dilakukan 2 minggu sekali dan terakhir tahun ketiga biasanya merupakan puncak panen buah” Jelas Ari.
Pada kegiatan ini, peserta terlihat sangat antusias dan tertarik pada materi yang disampaikan,hal ini dapat tergambarkan pada keaktifan para peserta dalam sesi diskusi.
Salah satu peserta bertanya terkait pengaruh penggunaan pupuk pada rasa buah dan pemateri menjawab bahwa rasanya akan semakin manis jika menggunakan pupuk tersebut,salah satu contohnya pada produk Kerabat Tani yaitu buah melon yang memiliki rasa manis sehingga melonnya menjadi lebih premium dan harganya dapat lebih meningkat jika diimbangi dengan segmentasi pasar yang sesuai.
Pelatihan dimulai dengan menjelaskan secara umum dan strategi terkait perekonomian petani dan peningkatan produktivitas dilanjutkan dengan pengenalan dan pelatihan terkait pupuk kelor. Harapannya dengan adanya pelatihan ini, partisipan dapat memahami dan mengimplementasi langsung ke pertaniannya.
Sementara itu kepala Desa Petungsewu berharap setelah adanya pelatihan ini, pihak tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang memberikan kontribusi lebih lanjut dan tidak berhenti sampai di pelatihan ini saja.
(Hermin)