POSKOTAJATIM.CO.ID – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam kegiatan KKN mahasiswa tidak hanya berfokus kepada aspek akademik, namun pengembangan karakter dan soft skill yang dimiliki.
Program ini bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh mahasiswa sebagai upaya membantu masyarakat setempat.
Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto merupakan daerah pedesaan subur yang memiliki potensi pertanian yang tinggi.
Aktivitas pertanian menjadi salah satu mata pencaharian penduduk, namun masih banyak warga yang kurang pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah.
Untuk itu, M Rafi Naufal Anshar mahasiwa KKN reguler 14 dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar pelatihan pembuatan ecoenzyme.
Ecoenzyme hasil dari fermentasi limbah sayur dan buah yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat mengenai pentingnya konservasi lingkungan dan cara mengelola sampah organik dari sayur dan buah menjadi produk yang ramah lingkungan seperti ecoenzyme.
Ezoenzyme dikenal sebagai cairan fermentasi organik, adalah larutan yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti limbah buah dan sayuran yang difermentasi dalam waktu tertentu.
Ecoenzyme memiliki manfaat, sebagai pupuk organik yang kaya akan nutrisi dan sebagai agen pembersih alami yang ramah lingkungan.
Dengan memanfaatkan ecoenzyme masyarakat dapat mengurangi jumlah sampah organic yang terbuang dan sebagai ide bisnis baru yang dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Pelatihan pembuatan eco enzyme dilaksanakan selama dua hari pada Rabu 5 Juli dan kamis 6 Juli 2023 di balai Desa Segunung.
Banyak ibu anggota PKK (Pemberdayaan Kesatuan Keluarga) hadir untuk belajar dan mempraktikan cara membuat ecoenzyme.
Acara ini diawali dengan sosialisasi dimana peserta dibekali teori dan pengetahuana mengenai ecoenzyme yang disampaikan oleh mahasiswa, Setelah itu peserta diajarkan mengenai langkah-langkah pembuatan.
Bahan bahan yang digunakan terdiri dari limbah organik seperti sisa sayur, buah, gula dan air.
Setelah bahan terkumpul dan diolah menjadi ecoenzyme melalui proses fermentasi selama beberapa minggu lalu ecoenzyme yang dihasilkan siap untuk digunakan sebagai pembersih lantai.
Para peserta pelatihan juga dibekali mengenai dosis dan cara penggunaan yang benar agar dapat bermanfaat secara optimal.
Kepala Desa Segunung, Sumadi mengapresiasi program kerja yang di lakukan oleh mahasiswa KKN, yang dinilai memberikan manfaat warganya.
“Kami sangat senang dengan kegiatan pelatihan ini dan saya berharap semoga dapat meningkatkan perubahan positif dalam pertanian, dengan menggunakan ecoenzyme yang terbuat dari limbah sayur dan buah menjadi langkah awal untuk mencapai pertanian yang ramah lingkungan di wilayah Desa Segunung agar tidak ada lagi limbah yang terbuang dengan sia-sia,” kata Sumadi, Sabtu (8/7/2023).
Pelatihan pembuatan ecoenzyme ini menjadi salah satu upaya yang di lakukan untuk mengolah limbah organik, selain untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari hari, dapat juga di gunakan sebagai ide bisnis yang dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
Dengan adanya kegiatan KKN dapat memberikan pengalaman berharga, mahasiswa dapat berkontribusi secara langsung dengan mengadakan kegiatan pelatihan yang bermanfaat untuk warga Desa Segunung.
Ucapan terima kasih untuk Untag Surabaya yang telah memberikan fasilitas selama 12 hari selama pelaksanaan kegiatan dari awal pembukaan sampai akhir penutupan.
“Terima kasih kepada Bapak Dosen Pembimbing Lapangan, Moh. Dey Prayogo, S.I.Kom., M. I.Kom. yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kegiatan ini berlangsung,” ujar mahasiswa peserta KKN, Rafi Naufal.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar atas bantuan berupa kontribusi dan antusiasme warga Desa Segunung, serta dukungan dari pihak Kepala Desa, Sekertaris Desa dan seluruh perangkat yang telah besar hati membantu dan memudahkan kegiatan ini. (M Rafi Naufal Anshar)