POSKOTAJATIM.CO.ID – Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dikembangkan oleh perguruan tinggi selayaknya perlu dikenalkan kepada masyarakat.
Sebagai bentuk dari Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS), hal ini juga dilakukan oleh Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) Surabaya.
IPTEK teknik bending tersebut dilaksanakan oleh Stefan Prabani Setio, dosen Prodi Arsitektur yang pernah menerima hibah dari Kemendikbud Ristek Dikti dalam Hibah Pengabdian dan Matching Fund.
Pada kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Stefan Prabani pada tahun 2023 merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dibiayai dari Hibah Incentif berbasis MBKM tahun 2022.
Kegiatan tahun 2023 ini didanai oleh internal UKDC dalam skema Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS).
Fokus kegiatan yang dilakukan adalah transfer IPTEK teknik bending kepada pendamping siswa SLB.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni melibatkan satu tenaga pendamping siswa dan empat siswa SLB.
Materi pelatihan adalah teknik bending triplek mulai dari tahap penyiapan mal atau cetakan hingga revisi akhir produk agar lebih sempurna.
Pemahaman yang diberikan mengenai teknik bending ini mudah diterima oleh pendamping maupun siswa SLB.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap insan difabel, pendamping insan difabel secara sabar mengikuti transfer IPTEK yang nantinya dapat menjadi keterampilan unggulan bagi SLB Paedagogia.
Menurut Kepala Sekolah SLB Paedagogia Sofie Al Habsi, transfer IPTEK ini sangat membantu siswa SLB untuk dapat didampingi secara terus menerus dan menghasilkan produk kursi dan meja.
Dikatakan, selain itu menjadi unggulan bagi SLB Paedagogia untuk dapat memberdayakan siswa menjadi tenaga kerja bidang perkayuan atau secara mandiri bersama keluarga menekuni usaha pembuatan kursi dengan teknik bending triplek.
“Saat ini SLB kami telah memiliki bengkel produksi kayu dengan peralatan yang lengkap,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Sofie mengajak pengelola SLB dan komunitas difabel untuk dapat mengikuti pelatihan teknik bending triplek di SLB Paedagogia Surabaya.
Menurut Supriadi yang diberi kepercayaan untuk mendampingi siswa SLB dan menjadi penanggung jawab bengkel kerja kayu.
“Ilmu yang diperoleh dari bapak Stefan Prabani Setio akan digunakan untuk melatih siswa SLB agar trampil dalam menggunakan alat dan mampu melakukan proses teknik bending triplek secara benar dan menghasilkan produk yang berkualitas,” ujar Supriadi.
Usai mengadakan pelatihan, Stefan Prabani Setio berharap agar SLB Paedagogia akan menjadi contoh untuk pendidikan keterampilan perkayuan yang mampu memberikan alternatif keterampilan bagi siswa dengan nuansa yang berbeda.
“Melalui transfer IPTEK ini, insan difabel dapat merasakan pengetahuan yang secara khusus dikembangkan oleh UKDC Surabaya bagi mereka yang berkebutuhan khusus,” ujar Stefan Prabani.
Seperti kita ketahui, sejak tahun 2022, UKDC telah membina 2 dua SLB dan dua Komunitas difabel yang berada di Semarang, Surabaya dan Kabupaten Magetan.
“Diharapkan IPTEK ini akan terus diterima oleh SLB dan komunitas difabel diseluruh Indonesia,” pungkasnya. **