POSKOTAJATIM.CO.ID – Di era kehidupan yang saat ini sudah serba digital membuat semua orang harus melek akan teknologi, terutama bagi para pelaku usaha.
Era digital menyaratkan masyarakat terbuka dan menerima kehadiran teknologi, yang membantu mengembangkan usaha mereka.
Di Kelurahan Sananwetan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) boleh dibilang kurang memahami teknologi itu, khususnya untuk teknologi digital marketing.
“Kurangnya pemahaman dalam pengoperasian media sosial membuat banyak UMKM di Kelurahan Sananwetan masih perlu bimbingan,” kata seorang mahasiswa KKNT, Adella, Sabtu (17/6/2023).
Oleh karena itu mahasiswa dari UPN Veteran Jawa Timur kelompok 36 memberikan perhatian khusus para pelaku usaha di Kelurahan Sananwetan terkait pengembangan UMKM mereka.
Caranya, mahasiswa menggelar sosialisasi pada Kamis (15/6/2023), yang di hadiri oleh pelaku UMKM di Kelurahan, Sananwetan, Kota Blitar.
Dalam sosialisasi itu dibahas tentang pengembangan usaha melalui digital marketing dan sossial media.
Mahasiswa KKN menghadirkan pembicara Mochamad Fernanda Abuzar Zuhri sebagai narasumber, untuk membantu mengembangkan UMKM dengan digital marketing.
“Dalam kesempatan tersebut narasumber menyampaikan bagaimana cara memahami algoritma dari media online yang menjadi sarana marketing,” jelas Adella.
Dijelaskan Adella, algoritma secara sederhana dapat diartikan kebiasaan dalam penggunaan media sosial.
Dengan demikian para pelaku UMKM di sarankan agar dapat membuat konten dalam media sosialnya agar dapat dibaca oleh algoritma.
Cara yang dapat dilakukan untuk memperluas publikasi agar dapat di baca oleh algoritma adalah dengan 3 cara, yakni Menentukan niche, Membuat konten sesuai niche, Konsisten dalam membuat konten.
Respon dari para UMKM cukup baik, dimana setelah adanya pemaparan materi langsung dilanjut sesi tanya jawab, yang disambut antusias peserta diskusi.
“Kalau misal upload prihal konten yang dijual terus menerus apa tidak membosankan?,” tanya Yuki Ketua Pokmas Istana.
Nara sumber kemudian menjawab. “Tidak. Dengan cara mengakali, apabila kontennya sama dalam artian hal yang di jual hanya satu macam saja. Dapat membuat angle yang berbeda
Misal produknya baju. Bikin konten review baju, challenge baju, mix and match baju, dll. Dengan begitu tidak akan membuat bosan.”
Setelah pelaksanaan sosialisasi, para mahasiswa kelompok 36 berharap para pelaku UMKM lebih terbiasa akan teknologi dan mulai belajar teknologi.
Sehingga pasar yang dijangkau juga akan lebih luas, serta membiasakan para UMKM lebih kreatif dalam pembuatan konten usahanya itu. (Adella Ratna Nur Dianti/Anissa Feby Widya P/Tim)
