POSKOTAJATIM.CO.ID – Patriot Mengabdi atau Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sedang menggelar program pengabdian dengan tema ‘penguatan Ikon Kampung Berbasis Potensi Lokal Di Wilayah Kecamatan Candi Sidoarjo.
Dengan rangkaian kegiatan yang telah diusulkan oleh kelompok Non-Reguler (NR7), Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang melibatkan 35 Mahasiswa dari berbagaai fakultas dan program studi yang ada di UNTAG Surabaya.
Istilah Patriot mengabdi merupakan julukan bagi mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang wajib dilaksanakan mahasiswa sebagai perwujudan tri Dharma perguruan tinggi.
KKN yang berada di Candi Sidoarjo dilaksanakan di Desa Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo yang mana didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Devi Puspitasari Spsi Mpsi, Psikologi.
Salah satu program dilakukan KKN NR7 yang dilaksanakan secara individu Sosialisasi cara kerja sensor pengairan taman tanaman toga dan penyinaran lampu UV hidroponik secara otomatis sebagai wujud salah satu anggota dari Sub-Tema 4 yang berfokus pada inovasi dan teknologi tepat guna.
Pendampingan ini bertujuan untuk memeberikan pengetahuan tentang cara kerja sensor penyiraman taman tanaman toga dan Pencahayaan lampu UV hidroponik secara otomatis agar pengurus karang taruna tidak perlu melakukan penyiraman secara manual melainkan hanya melakukan pengecekan.
Guna untuk membantu karang taruna Desa Balongdowo kami mengangkat program ini, karena kami ingin memudahkan dalam perawatan tanaman dengan batuan teknologi serba otomatisasi didalamnya.
Tujuan diadakan pendampingan ini agar karang taruna mengerti cara kerja sensor pada penyiraman taman tanaman toga dan pencahayaan lampu UV (grow light) pada hidroponik, untuk penyiraman taman tanaman toga kami memasangkan sebuah valve otomatis pada pipa saluran air dari sumber air yang mengalirkan air untuk taman tanaman toga.
Dari valve otomatis tersebut nanti akan disambungkan dengan saklar otomatis dan dari saklar tersebut, tinggal mengatur waktu penyiraman. Dalam pengaturan waktu penyiraman yaitu selama 5 menit setiap penyiramannya, untuk penyiramannya sendiri dilakukan 2 kali penyiraman yaitu dengan penyiraman pertama pada pukul 08:00 dan penyiraman ke-dua pada pukul 17:00.
“Lalu untuk penyinaran hidroponik sistemnya sama seperti pengairan taman tanaman toga. Yaitu, dari grow light nanti akan disambungkan ke saklar timer. Lalu untuk pengaturan pencahayaannya hanya dilakukan pada pukul 18:00 – 04:00. Masalah yang ada pada hidroponik yaitu tanaman kurang mendapatkan nutrisi sinar matahati ketika sore hari, karena itu kami menggunakan lampu UV sebagai solusinya. Karena lampu UV (grow light ) ini sangat berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman yang ada” kata daniswara, anggota NR7 sub-tema 4 KKN Untag Surabaya.
Dengan berjalannya program ini, diharapan tumbuhan yang sudah terkena lampu UV ( grow light) dapat tumbuh, tidak seperti dahulu sebelum adanya lampu UV ( grow light). Secara keseluruhan program yang dilakukan ini dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan dari anggota karang taruna desa balongdowo.
“Saya sangat berterima kasih kepada Mahasiswa Untag yang melakukan KKN di desa kami, dengan adanya teknologi seperti ini semoga nantinya tumbuhan yang akan dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik dan sehat berkat adanya sensor air dan lampu UV ini, jadi tumbuhan dapat terhindar dari kekeringan dan mendapatkan nutrisi yang maksimal” ucap Mas valen ketua karang taruna Desa Balongdowo. (Daniswara)