POSKOTAJATIM.CO.ID | Kota Blitar – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) kelompok 28 UPN Veteran Jawa Timur membantu pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) jamu milik Purwanto di Kelurahan Sentul, berupa pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB).
Hal ini dikarenakan usaha UMKM jamu Purwanto ini belum memiliki legalitas usaha, dimana legalitas usaha untuk UMKM, sangatlah penting sebagai Perizinan Usaha Mikro Kecil (IUMK).
Dalam hal tersebut, IUMK ini dapat diperoleh atas izin pemerintah daerah, berupa selembar surat yang bertujuan agar pelaku UMKM bisa memiliki kepastian hukum dan sarana untuk mengembangkan usahanya.
“Selain itu dalam sudut pandang pembeli juga akan melihat apakah jamu ini terjamin atau tidak? Nah, darin persoalan inilah kami berinisiatif membantunya,” ujar Firdha Amalia salah satu mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur kepada poskotajatim.co.id, Selasa (6/6/2023).
Maka dari itu menurut Firdha, dengan adanya legalitas usaha berupa NIB dibuat dapat meyakinkan pembeli bahwa produk jamu ini sudah terjamin kualitas dan komposisinya terbukti aman dalam pembuatan jamu 100% dari bahan rempah-rempah alami.
“Jamu saya masih belum memiliki legalitas usaha dan saya belum mengerti dalam kepengurusan legalitas usaha tersebut,” ujar Purwanto dalam wawancara dengan mahasiswa di rumahnya yang terletak di Jl Trowulan, Sentul, Kota Blitar (31/5/2023) lalu.
Purwanto mengatakan bahwa produk jualannya masih belum terdaftar NIB -nya dan ia belum mengetahui tata cara untuk mendaftarkan produknya melalui Online Single Submission (OSS).
Selain jamu, Purwanto juga memiliki produk lain yaitu Keripik Sadar Raos dan Keripik Menjeng yang produksi terlebih dahulu sebelum ia berjualan jamu keliling.
Sesudah melakukan survey dan wawancara dengan Purwanto, mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur memutuskan untuk membantu dan melakukan pendampingan dengan mendaftarkan NIB.
“Selanjutnya, pada tanggal 6 Juni 2023, kami melakukan proses pendaftaran NIB masing-masing produknya yakni jamu dan keripik Pak Purwanto dengan menggunakan website Online Single Submission (OSS),” ungkap Firdha.
UMKM Purwanto ini lebih dikenal oleh masyarakat adalah penjual jamu keliling menggunakan sepeda motor, tetapi juga menjajakan keripiknya bersamaan pada saat keliling menjual jamu.
Jamu yang diproduksi memiliki beberapa varian, diantaranya, jamu beras kencur, kunir asem, jahe, temulawak, dan jamu bunga telang.
“Hal menjadi ketertarikan kami untuk melakukan pendampingan di UMKM Pak Pur yakni adanya inovasi produk yang dimana penjual jamu lainnya tidak menjual yakni varian bunga telang,” jelas Firdha Amalia dari UPN Surabaya ini.
UMKM ini masih menggunakan tenaga manusia dalam proses produksinya dan menggunakan alat yang sederhana.
Bahan-bahan yang digunakan merupakan rempah alami baik dari olahan jamu dan keripiknya, Purwanto menjual jamu dengan harga 7000/botol dan keripiknya sekitar 6000.
Purwanto menjajakan keliling di sekitar wilayah Sentul, mulai dari makam bung karno dan PIPP.
Pendapatan yang diperoleh dari usaha ini terbilang tidak besar, karena teknik penjualan yang masih menggunakan cara biasa yakni dengan berjualan langsung kepada konsumen ini menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya keuntungan yang didapatkan. (putri kurniawati/ arifatur rahma putri/ tim)