POSKOTAJATIM.CO.ID – Di era digital saat ini, para pelaku usaha berbondong bondong membuat produk usahanya semenarik mungkin guna menarik minat para konsumen, baik dari segi inovasi, variasi, kemasan, ataupun foto produk.
Foto produk merupakan salah satu hal penting dan termasuk dalam strategi branding produk yang bertujuan untuk menarik minat para konsumen, dan guna menciptakan hasil foto produk yang bagus tentu saja membutuhkan fasilitas dan properti yang mumpuni.
“Sementara, kualitas visual produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Kelurahan Penjaringansari, Rungkut, Surabaya masih sangat rendah,” ujar Farid salah satu mahasiswa KKN UPN Veteran Jatim kepada poskotajatim.co.id, Selasa (6/5/2023).
Menurut Farid hal ini, karena kurang memahami teknik dasar menciptakan foto produk yang menarik, bahkan ada beberapa UMKM yang belum memiliki foto produk untuk branding produknya.
Oleh karena itu kelompok 84 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) UPN Veteran Jawa Timur di Kelurahan Penjaringansari membantu memfasilitasi dengan membuat mini studio.
“Mini studio nantinya akan berfungsi sebagai media penunjang visual produk dengan tampilan yang lebih simpel dan modern dan marik,” ungkapnya.
Selain itu nantinya mahasiswa juga akan sosialisasikan mengenai cara pengoperasian mini studio tersebut kepada para UMKM di sana.
Lebih jauh dijelaskan Farid, mereka penting memahami masalah visual karena dalam melakukan pemasaran atau penjualan produk, terutama secara online sangat dibutuhkan foto produk yang bagus dan dapat menarik perhatian konsumen.
“Hal ini dikarenakan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, para konsumen cenderung akan melihat foto dan juga branding dari produk tersebut,” tambahnya.
Apabila foto produk yang dihasilkan terlihat menarik di mata konsumen maka sebuah produk akan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
“Mini studio ini direncanakan dibuat dengan dasar kayu, dan sisi kanan, kiri, atas, bawah dibuat dengan kertas kalkir, dan juga akan ditambahkan pula lighting sebagai unsur pencahayaan dalam mini studio,” jelasnya.
Pembuatan mini studio ini ata Farid disambut baik oleh pihak Kelurahan Penjaringansari dan juga para pelaku UMKM sana.
“Mini studio ini nantinya juga dapat digunakan secara cuma-cuma oleh para UMKM di Kelurahan Penjaringansari dengan harapan dapat memberikan pengalaman baru kepada mereka dalam melakukan pemasaran produk-produk mereka,” tambahnya.
Dalam penggunaannya, akan diarahkan untuk mengisi form yang telah disediakan agar jadwal peminjaman mini studio tidak bertabrakan satu sama lain.
Perancangan mini studio ini dilakukan oleh mahasiswa dengan didasari oleh rasa peduli yang tinggi akan pentingnya meningkatkan strategi pemasaran.
“Karena sejauh ini kondisi strategi yang diterapkan dapat dibilang masih tradisional dan kurang mengikuti perkembangan di era digital saat ini,” ujar Farid.
Oleh karena itu dengan dirancangnya mini studio ini, mahasiswa berharap pelaku UMKM dapat meningkatkan kreatifitas dalam branding foto produk dan juga mendapatkan nilai jual yang tinggi dalam produknya. (*/tim)
