POSKOTAJATIM.CO.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dari kelompok 32 membantu warga dalam pengelolaan Bank Sampah RW 07/RT01 Kelurahan Karang Tengah Kota Blitar, Rabu (24/5/2023).
Bantuan mahasiswa diberikan dalam bentuk pengelolaan, pemilahan dan berkolaborasi dengan kelompok warga dalam hal sampah basah maupun kering.
Hal ini dilakukan untuk memberikan dampak yang baik bagi kedua belah pihak, khususnya lingkungan masyarakat Karangtengah.
“Bank sampah ini dikelola dengan tujuan agar masyarakat peduli dengan sampah, dari kepedulian tersebut bisa mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung,” ujar Wulan salah satu mahasiswa KKNT kepada poskotajatim, Kamis (1/6/2023).
Selain memiliki nilai ekonomis bank sampah juga dapat membuat lingkungan menjadi bersih dan sehat, dengan kepedulian ini diharapkan bisa membuat pemukiman warga terlihat bersih dan nyaman.
Cara pengelolaan dari bank sampah sendiri pertama-tama dilakukan pengumpulan sampah, sampah tersebut ditimbang dan di catat di buku rekening oleh petugas bank sampah.
Setelah itu mulai memilah-milah (sortir) jenis sampah, khususnya sampah plastik yang banyak dijumpai.
Sampah plastik ini nantinya akan dimanfaatkan kembali (reuse), biasanya sampah plastik ini akan diubah menjadi barang yang bermanfaat.
Mahasiswa kelompok KKNT 32 ini melakukan kolaborasi dengan bank sampah yaitu membuat sampah plastik menjadi teknologi tepat guna (TTG) seperti kursi dan meja dari olahan sampah plastik.
“Bahan untuk pembuatannya berasal dari botol plastik dan sampah plastik lainnya yang sudah dibersihkan,” ujar Wulan.
Langkah untuk pembuatan kursi yaitu botol plastik diisi dengan sampah kresek, bungkus kopi, bungkus jajan, dll.
Ketika memasukkan sampah-sampah harus sedikit demi sedikit agar memudahkan kita untuk memenuhi volume dari botol, karena sampah tersebut nantinya akan di tekan hingga botol terasa keras.
Kegiatan ini dilakukan hingga sampah sampai memenuhi botol tersebut, kemudian dari beberapa botol yang sudah terisi sampah plastik nantinya akan disusun melingkar sehingga berbentuk menjadi dan kursi.
Kegiatan kolaborasi ini dapat menambah kreatifitas dari anggota bank sampah di Kelurahan Karangtengah.
Dimana dalam pengelolaan Bank Sampah dibutuhkan kepedulian, misi sosial yang didasarkan pada keikhlasan masyarakat.
Dari Kelurahan akan terus memotivasi bank bank sampah lainnya yang kurang aktif untuk kembali diaktifkan lagi.
Sedangkan yang sudah aktif harus terus meningkatkan kreatifitasnya sehingga perlahan-lahan Bank Sampah yang dikelola benar-benar mampu memberikan nilai manfaat dan ekonomi di lingkungannya. (*/tim)
