POSKOTAJATIM.CO.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) UPN Veteran Jawa Timur menggelar sosialisasi digital marketing dan pengelolaan keuangan untuk usaha warga kelurahan.
Mahasiswa dari kelompok 89 yang diketuai Yuan terdiri dari beberapa Program Studi yaitu Prodi Administrasi Publik, Manajemen, Administrasi Bisnis, Ekonomi Pembangunan, Agribisnis dan Informatika.
Di bawah bimbingan Dosen Pembing Lapangan (DPL), Praja mahasiswa menyelenggarakan sosialisasi digital marketing dan pengelolaan keuangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kelurahan Rungkut Menanggal.
Sosialiasi yang dilakukan oleh para mahasiswa itu, sebagai solusi meningkatkan penjualan UMKM masyarakat Kelurahan Rungkut Menanggal, Kota Surabaya.
Kegiatan ini dihadiri oleh para perangkat di Kelurahan Rungkut Menanggal, pelaku UMKM RT 02/RW 01, serta para Kader Surabaya Hebat (KSH).
Seperti kita ketahui Pemkot Surabaya punya puluhan ribu kader dari unsur masyarakat Kota Surabaya.
Para kader memiliki banyak tugas, seperti menjadi penyambung lidah informasi dan membantu mengarahkan program masyarakat.
“Meski pekerjaan sukarela, banyak yang betah, bahkan bertahan hingga belasan tahun. Mereka menyebut pengabdian itu panggilan hati,” ujar Jaohar kepada poskotajatim.co.id, Jumat (26/5/2023).
Sementara kegiatan sosialisasi sendiri telah berlangsung pada tanggal 22 Mei 2023 yang lalu, dan berjalan dengan sukses.
Selama melakukan sosialisasi, mahasiswa menemukan permasalahan dalam usaha masyarakat kelurahan, mulai soal pemasaran hingga pengelolaan keuangan.
Pelatihan digital marketing dilatarbelakangi masalah penjualanan produk yang kurang memanfaatkan media sosial untuk membranding produk mereka.
Oleh karena itu, diadakannya kegiatan KKN ini dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan teknologi dan strategi penjualan produk.
Di era digital untuk marketing lebih mudah dilakukan dengan jangkauan yang lebih luas, sehingga meningkatkan penjualan serta mencapai target yang sesuai.
Mahasiswa ketahui bahwa rata-rata warga masih belum memahami masalah digital marketing, hampir 60 persen warga belum menerapkan digital marketing, karena kurangnya pemahaman yang didapat.
Jauhar mengatakan, tujuan sosialisasi ini juga untuk memaksimalkan keuangan usaha, mempersiapkan struktur modal.
Selain itu juga dapat mengetahui arah dan tujuan bisnisnya ke depan, dapat lebih mudah mendapatkan konsumen,meningkatkan penjualan.
“Kami berharap warga mampu menggerakkan dan menerapkan digital marketing dan pengelolaan keuangan yang mudah,” pungkas Jauhar. (*/tim)