POSKOTAJATIM.CO.ID | Surabaya – Hoeget adalah seorang pria paruh baya beserta temannya bernama Cacuk seorang pria dengan umur lebih muda, harus berangkat ke Serang – Jawa Barat, karena sedang melaksanakan dalam tutuntan tugas kantor.
Mereka berdua bekerja di sebuah bengkel jasa River Side Kitchen Equipment yang terletak di daerah pinggiran kota Sidoarjo.
Hoeget dan Cacuk berangkat ke Serang dengan naik KA Bima dari Stasiun Gubeng Baru Surabaya sekitar pukul 18.00 WIB menuju ke Stasiun Gambir – Jakarta.
Setibanya di Stasiun Gambir sekitar pukul 04.40 WIB, mereka berdua dijemput oleh kendaraan untuk diantar ke sebuah kawasan industri di kota Serang.
Setelah selesai melakukan survey lokasi dan berdiskusi dengan pihak perusahaan pengundang, mereka berdua diantarkan kembali ke Stasiun Gambir pada sore harinya untuk pulang kembali ke Surabaya dengan naik KA Bima, kereta api yang sama yang mereka naiki semalam waktu berangkat.
Karena masih ada waktu tunggu yang lumayan lama, mereka berdua memanfaatkan waktu untuk mandi di Stasiun Gambir dan berganti pakaian.
Baca Juga : Kolaborasi Savaz Band dengan Vokalis Jamrud dan Roy Jecovox Bikin Pecah Panggung Rock 2023
Setelah selesai mandi mereka berdua terlihat sedang santai minum kopi dan makan makanan ringan yang dibeli dari Kedai Gudeg Yogya Bu Nah, sebuah kedai kecil yang terletak di lantai 2 Stasiun Gambir.
Namun walaupun kedai penjual Gudeg Yogya itu terbilang sederhana tetapi cukup lengkap untuk kedai seukuran-nya.
Selain menyediakan masakan Gudeg Yogya juga terdapat aneka camilan ringan dan minuman ramuan tradisional seperti wedang uwuh, beras kencur dan kunir asem.
Baca Juga : Mahasiswa KKNT Desa Jarak Jombang, Gelar Monev dan Pameran Produk UMKM Lokal
Hoeget terlihat kaget ketika sedang mencicipi pesanan nasi Gudeg Yogya yang akan dibawa sebagai bekal perjalanan menuju ke Surabaya.
Bagaimana tidak, menurut Hoeget tampilan dan rasa nasi gudeg itu persis sama dengan nasi gudeg yang banyak dia temui di Yogyakarta.
Baik rasa gudeg nangka muda maupun sambal goreng rambak, opor ayam dan telor areh-nya, persis sekali dengan rasa dan tampilan nya.
Hoeget jadi teringat masa mudanya ketika tinggal dan bersekolah di Yogyakarta, hampir setiap hari dia makan nasi gudeg kesukaan nya, sebab tidak jauh dari tempat tinggalnya ada sebuah warung makan nasi Gudeg mbok Minto.
Sambil tersenyum, Cacuk teman sekerjanya juga ikut memesan nasi gudeg Bu Nah lebih lengkap menunya dan menambah camilan khas Gudeg Bu Nah.
“Selama bertahun-tahun mengerjakan pekerjaan jasa kitchen equipment di Jakarta sama pak Hoeget, kita gak pernah nemuin resto Gudeg Yogya seenak ini ya pak,” kata Cacuk.
Baca Juga :Wali Kota Blitar Hadiri Pelatihan Keterampilan Membatik Penyandang Disabilitas di Batik Kembang Turi
“Mungkin ini Gudeg Yogya terenak di Jakarta Timur ya, soalnya pekerjaan kita lebih sering di bilangan Cawang dan Otista,” imbuh Cacuk, Hoeget hanya mengangguk angguk-kan kepalanya tanda setuju. (Bowo)***