Tuesday, November 5, 2024
HomeJatimMahasiswa KKNT Desa Pandean Nganjuk Siap Merancang Website Agrowisata Bawang Merah

Mahasiswa KKNT Desa Pandean Nganjuk Siap Merancang Website Agrowisata Bawang Merah

POSKOTAJATIM.CO.ID | Nganjuk – Mahasiswa yang melakukan praktik Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Desa Pandean, Kecamatan Gondang, kabupeten Nganjuk meracang digitalisasi untuk petani bawang merah.

Mahasiswa KKNT dari kelompok 72 UPN Veteran Jawa Timur ini dalam rilisnya, Jumat (5/5/2023) mengungkapkan jika produk bawang petani perlu dipromosikan lebih luas lagi.

Tujuannya agar produksi bawang yang melimpah di desa ini bisa mendapatkan pasar dan lebih luas sehingga bisa langsung mempertemukan antara petani dan pembeli.

- Advertisement -

“Sejauh ini, kami sudah membicarakan masalah ini dengan kelompok tani dan Sekretaris Desa, Pak Muhip, tentang konsep yang kami tawarkan,” ujar Nurmanida Azizah Nuha salah satu mahasiswa dari Fakultas Komunikasi ini.

Menurut Icha panggilan Nurmanida menjelaskan jika konsep yang ditawarkan mahasiswa KKN sudah tinggal melaksanakan, tinggal menunggu keputusan desa.

Dikatakan penggunaan website ini, dimaksutkan sebagai sarana promosi dalam pembangunan dan mengembangkan potensi desa khususnya para petani penghasil bawang.

- Advertisement -

Khususnya untuk Desa Pandean ini sangat penting adanya promosi dari produk hasil pertanian bawang yang merupakan salah satu desa penghasil bawang terbanyak di Jawa Timur.

“Namun, tidak banyak orang mengetahui potensi desa ini, sehingga perlu adanya promosi agar dapat lebih dikenal lagi,” jelas Icha.

Desa Pandean ini merupakan salah satu wilayah yang secara geografis memiliki potensi agrowisata berupa bawang yang terletak sekitar lebih 16 km dari Kota Nganjuk dengan estimasi waktu tempuh sekitar 20 menit.

Penduduk Desa Pandean mayoritas bekerja sebagai petani bawang dan lahan yang ada di desa tersebut dijadikan sebagai kebun untuk bertani bawang.

Untuk mendukung eksistensi Desa Agrowisata, khususnya pada perkebunan bawang, maka diperlukan terobosan teknologi informasi yang berupa website desa.

Baca Juga:  IbadahSg Tebar 800 Paket Daging Kurban bersama Anak Yatim dan Masyarakat Dhuafa

Website agrowisata petani bawang ini dibuat dengan tujuan sebagai pusat informasi dan aset desa, khususnya pada bidang pariwisata dengan dimulat laman website.

Media online ini nantinya dapat menjadi sebuah media informasi agar destinasi agrowisata mampu bergerak dan menarik minat masyarakat yang ingin melihat potensi bawang di desa ini.

Website ini juga berguna agar masyarakat luar bisa mengetahui dan melihat potensi agrowisata budidaya bawang merah yang ada di desa Pandean.

Selain itu, untuk mempromosikan kepada masyarakat luar agar masyarakat luar bisa mengeksplor sebelum mendatangi desa pandean ini.

Website ini nantinya dirancang dengan menggunakan tampilan yang dominan dengan gambar bawang merah.

Menu yang berada dalam web diantaranya, yaitu perkenalan agrowisata budidaya bawang merah, sistem jual beli bawang merah, dan contact person.

Dengan adanya website ini, diharap mampu memperkenalkan potensi agrowisata budidaya bawang merah Desa Pandean kepada masyarakat luar serta dapat mempermudah konsumen serta produsen dalam melakukan jual beli bawang merah.

“Dengan demikian agrowisata di Desa Pandean ini diinformasikan dan dipromosikan secara online melalui website,” jelasnya.

Jika informasi tentang fasilitas desa tersebar luas, maka akan menarik perhatian wisatawan untuk datang, menikmati, dan sekaligus menjadi media pembelajaran untuk melakukan cocok tanam bawang di Desa Pandean, Kecamatan Gondang.

Website ini dapat membawa dampak besar bagi petani di Pandean yang pada gilirannya nanti dapat berdampak menambahkan pendapatan masyarakat dan desa.

Informasi yang jelas dan lengkap tentunya akan menarik perhatian berbagai pihak dan dapat membuat desa agrowisata menjadi populer dan lebih dikenal di masyarakat luas. (Alif Syahda A.M/tim)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Berita Terkini

Berita Terpopuler