POSKOTAJATIM.CO.ID – Manchester City dan Inter Milan melaju ke babak semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Bayern Muenchen dan Benfica di perempatfinal. Man City ditahan Bayern 1-1 namun menang agegat 4-1, sementara Inter Milan menang agregat 5-3 usai ditahan Benfica 3-3.
Selanjutnya di babak empat besar, City akan menantang raksasa Spanyol, Real Madrid. Sedang Inter Milan akan menghadapi tim senegara bahkan sekota, yakni AC Milan.
Erling Haaland membayar kegagalan gol penalti pada babak pertama dengan mencetak gol menit 57. Ia memanfaatkan umpan Kevin De Bruyne dengan melewati Kingsley Coman yang mencoba menghalanginya.
Coman sempat mencetak gol ke gawang City yang dikawal Ederson menit 78. Namun golnya tak berlaku karena ia dalam posisi offside.
Selanjutnya, Bayern benar-benar membuat gol melalui hadiah penalti yang dilakukan Joshua Kimmich. Dengan kaki kanannya, tendangan lurus Kimmich tak mampu ditahan kiper Ederon.
Ada pun hadiah penalti tercipta karena handsball yang dilakukan pemain City, Manuel Akanji. Sempat melalui VAR untuk menentukan penalti sebelum wasit mensahkannya.
Laga Inter Milan vs Benfica tak kalah seru. Inter Milan menang duluan melalui gol Nicolo Barrela menit 14, Banfica berhasil menyamakan skor melalui Fredirk Aursnes menit 38 sehingga babak pertama 1-1.
Tuan rumah Inter kembali unggul menjadi 3-1 melalui gol Lautaro Martinez menit 65 dan Joaquin Correa menit 78. Benfica kembali berhasil menyamakan skor menjadi 3-3 melalui gol Antonio Silva menit 86 dan Peter Musa menit 90 + 5.
Namun keberhasilan klub asal Potugal menahan Inter Milan tak cukup membuatnya melaju ke babak elit semifinal Liga Champions. Inter Milan lebih berhak karena menang 2-0 di leg pertama sehingga agregat menjadi 5-3.
Babak semifinal akan digelar dua leg kandang dan tandang tanggal Tanggal 9-10 Mei dan 16-17 Mei 2023. AC Milan dan Real Madrid akan menggelar laga kandang duluan.
City Targetkan Treble
City sekarang tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan sejak mereka kalah di Tottenham pada 5 Februari dan beberapa menit lagi dari kemenangan ke-11 berturut-turut. Memenangkan 13 pertandingan terakhir mereka dan mereka akan menjadi tim Inggris pertama yang memenangkan Treble sejak Manchester United pada tahun 1999.
Gambaran itu akan menjadi lebih jelas pada minggu depan saat mereka menghadapi Sheffield United di semifinal Piala FA pada hari Sabtu dan kemudian memimpin Arsenal di Liga Premier pada hari Rabu.
Namun, ketika City melaju seperti ini di akhir musim, akan sulit untuk menghentikan mereka.
Pertandingan ini hampir dimenangkan minggu lalu di Stadion Etihad – dan Pep Guardiola akhirnya tampaknya telah belajar dari tuduhan masa lalu tentang taktik dan formasi yang terlalu banyak berpikir dalam pertandingan besar Eropa – yang paling terkenal dalam kekalahan final 2021 oleh Chelsea asuhan Tuchel.
City telah menemukan formula sempurna dan menamakan XI yang sama dalam pertandingan Liga Champions ketiga berturut-turut untuk pertama kalinya.
Penjaga gawang Ederson ada di sana saat dibutuhkan dan hasil di Allianz Arena bisa sangat berbeda seandainya dia tidak menggagalkan Coman setelah menit ke-56.
Alih-alih agregat 3-1, itu menjadi 4-0.
John Stones segera mengirim bola panjang ke Haaland, yang menyundulnya untuk Kevin de Bruyne. Pemain Belgia itu memberi umpan kepada Haaland untuk mencetak gol nomor 48 di musim yang luar biasa.
Rekor Inggris ikon Everton Dixie Dean dari 63 gol masih dalam pandangannya.
City juga menjaga kepala mereka dan dengan nyaman melihat permainan keluar setelah Kimmich mencetak gol ketika Akanji dihukum oleh Video Assistant Referee (VAR) karena menangani umpan silang pemain pengganti Sadio Mane.
Ini sekarang menjadi semifinal Liga Champions ketiga mereka berturut-turut saat mereka berusaha untuk akhirnya memenangkan kompetisi klub terbesar di Eropa.
Di jalan mereka, bagaimanapun, adalah royalti Eropa dalam bentuk Real, yang mengalahkan mereka secara agregat 6-5 setelah comeback leg kedua untuk usia di babak empat besar yang sama musim lalu.**
