POSKOTAJATIM.CO.ID – Bagi para pendaki gunung khususnya yang mendaki Puncak Gunung Lawu pasti mengenal wanita ini, yang membuka usaha warung di puncak gunung.
Dialah Mbok Yem (64), panggilan akrap bagi para pendaki Gunung di Puncak Gunung Lawu yang sering menginap di warungnya.
Wanita bernama asli Wakiyem ini sudah 35 tahun membuka usaha warung di atas puncak Gunung dengan ketinggian 3.265 Mdpl.
Namun warung Mboyem bukan paling puncak Gunung Lawu, namun pos pemberhentian terakhir, sebelum para pendaki naik ke puncak Hargo Dumilah.
Bagi para pendaki warung Mbok Yem sangat membantu, karena warung tempat jualannya buka 24 jam nonstop di ketinggian 3.150 mdpl.
Meskipun menu yang disajikan sederhana, seperti nasi pecel, nasi ceplok telor dan mie instan, serta minuman panas, kopi teh dan minuman sasetan lainnya, namun harganya sangat terjangkau.
Mbok Yem sepertinya tidak mengambil kesempatan dalam bernisnisnya, namun lebih banyak sosial membantu para pendaki yang kebanyakan anak-anak muda.
Selain itu warung Mbok Yem yang cukup lebar, juga disediakan secara cuma-cuma kepada para pendaki yang ingin beristirahat.
Namun momen yang marik dari Mbok Yem adalah, saat akan turun gunung. Mbok Yem sekali dalam setahun, untuk turun dari Puncak Gunung Lawu, setiap menjelang Lebaran.
Momen turun gunung Mbok Tem, biasanya ditandu oleh sejumlah warga, menyusuri rute pendakian melalui Cemoro Sewu, Kabupaten Karanganyar.
Setelah turun gunung Mbok Yem langsung menuju ke rumahnya di Dukung Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Biasanya setiap menjelang hingga setelah Lebaran Mbokyem berada di rumahnya di bawah untuk mebayar zakat berbagi rezeki dengan cucu-cucunya.
Seperti kita ketahui Mbok Yem membuka usaha warungnya itu sejak 1980 silam, dengan lokasi yang strategis tepat di rute pendakian menuju Puncak Gunung Lawu.
Bahkan warung Mbok Yem juga terletak di pertemuan tiga jalur pendakian rute Cemoro Sewu, rute Cemoro Kandang dan rute Candi Cetho.
Menurut informasi awal mula Mbok Yem membuka warung di ketinggia 3.150 mdpl ini berawal dari seringnya naik Puncak Gunung Lawu untuk mencari akar-akaran dan bahan herbal alami.
Saat itu Mbok Yem memang menenukni dunia obat-obatan dengan menjual jamu tradisional.
Namun lantaran seringnya naik ke Puncak Gunung Lawu kemudian bertemu dengan para pendaki, muncul interaksi dengan mereka.
Dari situlah kemudian muncul ide untuk berjualan kebutuhan logistik makanan para pendekai gunung yang jumlahnya cukup banyak.
Banyak para pendaki gunung yang kekurangan logistik dan kebingungan tempat tinggal, hingga akhirnya membangun warung berikut tempat beristirahat. (*)