Free Porn
xbporn

https://www.bangspankxxx.com
Sunday, September 15, 2024
HomeHeadlineAremania Menolak Renovasi Stadion Kanjuruhan, ini Alasannya

Aremania Menolak Renovasi Stadion Kanjuruhan, ini Alasannya

POSKOTAJATIM.CO.ID – Aremania melalui Tim Gabungan Aremania (TGA) mengadakan pevisi melalui situs change.org dengan melakukan penolakan renovasi Stadion Kanjuruhan oleh pemerintah.

Penolakan itu, bukan tak beralasan. Menurut TGA mengapa Aremania menolak rencana renovasi stadion.

Seperti disampaikan dalam petisi itu ada tiga alasan yang disampaikan dalam petisi mencari dukungan oleh TGA, di antaranya adalah:

- Advertisement -

1. Renovasi adalah upaya menghilangkan sejarah
2. Kami menolak renovasi
3. Wujudkan Kanjuruhan Memorial.

TGA juga menyampaikan kekhawatiran mereka melalui petisi yang disampaikan dalam change.org, yang berbunt sebagai berikut:

Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 meninggalkan jejak kehancuran dan kesedihan mendalam bagi keluarga 135 korban yang kehilangan nyawa.

- Advertisement -

Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi kemanusiaan yang meninggalkan luka mendalam khususnya bagi wilayah Malang dan masyarakatnya.

Sebagai warga negara dan dunia, adalah tanggung jawab kita untuk bersolidaritas dengan para korban dan menuntut keadilan, akuntabilitas, dan mengenang hidup mereka.

Korban Tragedi adalah orang-orang tak berdosa yang tidak pantas kehilangan nyawanya dengan cara yang begitu tragis.

Ini bukan lagi soal kehilangan bagi supporter semata, tetapi memerlukan perhatian dan dukungan kita semua untuk kemanusiaan.

PETISI
1. Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan menolak rencana dan upaya Renovasi Stadion Kanjuruhan.

Hal ini sama saja dengan melupakan sejarah dan membuat hilangnya nyawa saudara-saudara kami pada malam kelam 1 Oktober 2022 menjadi sia-sia.

2. Kami menyerukan keadilan bagi para korban dan keluarganya, menuntut pertanggungjawaban negara, dan meminta perhatian kemanusiaan global untuk mengenang para korban Tragedi Kanjuruhan, sekaligus mencegah kejadian serupa terulang lagi di masa mendatang.

3. Atas nama kemanusiaan, kami menuntut agar pemerintah Indonesia meminta maaf atas hilangnya 135 nyawa Warga Negara Indonesia dalam Tragedi Kanjuruhan.

4. Kami mendesak pemerintah untuk menjamin dan memastikan seluruh proses hukum / persidangan agar adil serta transparan.

Baca Juga:  Astagfirullah Kyai Haji Ponpes di Kabupaten Batang, Perkosa 14 Santriwatinya, Tapi Ada yang Utuh

5. Kami menyerukan organisasi hak asasi manusia internasional, seperti Human Rights Watch dan Amnesty International, untuk turut menyelidiki insiden tersebut dan menuntut keadilan bagi para korban Tragedi Kanjuruhan.

6. Kami mengimbau individu, kelompok, maupun organisasi di seluruh dunia untuk mendukung upaya mewujudkan Kanjuruhan Memorial pada lokasi Stadion Kanjuruhan saat ini berada.

Ini akan menjadi sebuah monumen yang didedikasikan untuk para korban dan pengingat bagi kita semua agar tragedi tak terulang lagi.

Kami berharap petisi ini akan menimbulkan perhatian, simpati, dan empati internasional terhadap para korban Tragedi Kanjuruhan dan membawa perubahan yang diperlukan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Kanjuruhan Memorial akan berfungsi sebagai pengingat para korban dan simbol harapan untuk masa depan kemanusiaan yang lebih baik.

Jika Anda ingin memberi dukungan terhadap petisi penolak itu, silakan buka melalui link berikut ini:
bit.ly/TolakRenovasiKanjuruhan

Sementara Koordinator TGA, Dyan Berdinandri mengungkap Stadion Kanjuruhan menyimpan duka mendalam bagi 135 korban meninggal dalam tragedi 1 Oktober 2022.

Menurut Dyan, Stadion Kanjuruhan merupakan tempat kejadian perkara (TKP), tragedi yang mengerikan itu.

Bentuk renovasi yang dilakukan pemerintah bagi Arema, sama saja menghilangkan barang bukti.

“Renovasi menjadikan kita semua lupa. Ini juga bagian dari menghilangkan sejarah, karena itu kami tegas menolak renovasi,” kata Dyan.

Itu sebabnya menurut Dyan biarkan Stadion Kanjuruan menjadi memorial atau monumen.

“Stadion baru bisa dibangun di sekitarnya atau di lokasi lain,” kata Dyan seperti dilansir beritajatim, Kamis (13/4/2023).

Dyan memastikan bahwa Tim Gabungan Aremania (TGA) terus menyerukan keadilan bagi para korban dan keluarganya.

Dyan meminta pertanggungjawaban negara, dan kembali Pemerintah Indonesia untuk lebih serius memperhatikan para korban dan keluarga korban. (*)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Berita Terkini

Berita Terpopuler