POSKOTAJATIM.CO.ID | Ponorogo – Menjelang Lebaran 1444 Hijriah para pengungsi warga Dukuh Sumber Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo mulai resah.
Pasalnya mereka sudah satu bulan lebih hidup dipengungsian di dalam ruangan TK Dharma Wanita desa setempat.
Mereka adalah 43 kepala keluarga (KK) warga RT 1/RW 1 Desa Tumpuk yang terdampak tanah retak di desanya yang terjadi sebulan silam.
Kini rupanya warga sudah mulai bosan dengan kehidupan sehari-hari berada di lokasi pengungsian sementara mau kembali rumahnya tak bisa ditempat.
Itu sebabnya warga kini meminta kepastian kepada pemerintah terkait relokasi yang dijanjikan yakni di petak Peruhutani, Lunggur Mojo.
Seorang pengungsi Boiman yang juga relawan asal Desa Tumpuk Sawoo mengatakan warga mulai jenuh di lokasi pengungsian.
Sehingga butuh kepastian tanggal dan bulan kapan mereka segera pindah dilokasi huntara.
Di antara beberapa pengungsi itu, ada juga warga yang numpang di rumah saudaranya, sehingga mereka tidak nyaman karena sudah terlalu lama.
Biman menjelaskan sebanyak 139 jiwa ini tidak memiliki kegiatan di dalam pengungsian.
“Apa lagi yang bapak-bapak, biasanya ke sawah dan sawahnya terdampak, maka mereka tak bisa beraktivitas,” jelas Boiman seperti dilansir gemasuryafm.com, Senin (10/4/2023).
Boiman yang juga anggota taruna siaga bencana (Tagana), pemerintah perlu memikirkan untuk memberikan kegiatan ketrampilan misalnya.
Sementara untuk bapak-bapak yang biasanya ke sawah mungkin diberikan penyuluhan atau bantuan bibit tanaman yang bisa dipanen dalam waktu dekat.
Begitu juga dengan ibu-ibu, saat ini kegiatannya hanya membantu memasak di dapur umum, selebihnya sudah tidak ada kegiatan lagi. (*)