POSKOTAJATIM.CO.ID | Surabaya – Kesetiaan yang sangat luar biasa diperlihatkan seorang Bunda Maria yang mau dan rela menemani anakNya di fitnah, dihina dan dipermalukan, bahkan disiksa sampai mati di kayu salib.
Itulah gambaran yang hendak ditampilkan Gereja Katolik mengenai rangkaian Ibadat Jumat Agung, Jumat (07/04/2022).
Baca Juga : Kamis Putih : Yesus Datang Ke Dunia Untuk Melayani Bukan Untuk Dilayani
Ya betul, hari Jumat di Gereja Katolik di seluruh dunia memang tidak ada Misa Kudus, sebagai gantinya ditampilkan narasi yang dinyanyikan oleh 3 orang Lektor dan berkolaborasi dengan Paduan Suara, yang menggambarkan rangkaian kisah sengsara Tuhan Yesus, atau biasa disebut dengan Passio.
Dalam Passio itu, selain digambarkan tentang Kisah Sengsara Tuhan Yesus yang diambil dari Injil Yohanes, juga dikisahkan tentang Bunda Maria.
Gambaran seorang ibu yang sangat tabah luar biasa dengan rela menemani PuteraNya menderita, sengsara sampai dengan wafatNya di Kayu Salib.
Begitu juga suasana yang ada di Gereja Katolik Paroki Sakramen Maha Kudus pada Jumat sore dan malam hari itu.
Dijelaskan oleh RD Agustinus Tribudi Utomo saat menyampaikan Homili-nya, bahwa selain tidak ada Misa Kudus, Ibadat Jumat Agung dibagi dalam 3 rangkaian yaitu : Ibadat Sabda (Passio), Ibadat Ekaristi dan Ibadat Penghormatan Salib Yesus.
Baca Juga : tiMisa Kudus Tirakatan Malam Jumat Legi di Gua Maria Lourdes Pohsarang – Kediri, Begini Ceritanya
Dijelaskan juga oleh RD Didik bahwa Gereja Katolik sangat bangga dan meninggikan Bunda Maria yang dalam kesunyiannya tetap setia dan tidak malu dengan apa yang telah diterima oleh puteranya, bahkan dengan tabah dan rela mengikuti sampai akhir, semua yang telah menjadi Kehendak-Nya.
Menginjak bagian akhir Ibadat Jumat Agung, selubung kain berwarna ungu, yang selama seminggu masa Pekan Suci, menyelubungi semua Salib dan Patung para Kudus di Gereja, di buka secara bertahap oleh Imam dan disaksikan oleh seluruh umat.
Sebagai penutup dari Ibadat, para umat yang mengikuti Ibadat Jumat Agung pun satu persatu pergi meninggalkan Gereja dengan tertib dengan memberikan Penghormatan terlebih dahulu kepada Salib Yesus dan pulang ke rumah masing-masing. (Bowo)***