POSKOTAJATIM.CO.ID – Seperti kita ketahui untuk menetapkan Idul Fitri umat Islam menggunakan penanggalan Hijriah sementara untuk penetapan Natal dengan menggunakan kalender Masehi.
Dengan penetapan Idul Fitri menggunakan Hijriah itu berarti menggunakan sistem kamariah atau lunar yang berarti berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Seperti kita ketahui Idul Fitri merupakan hari besar Islam yang jatuh pada bulan Syawal, yang merupakan bulan kesepuluh dalam penanggalan Hijriah.
Sementara kalender pemerintah menggunakan Masehi, dan setiap tahunnya jatuhnya Idul Fitri juga menggunakan kalender Masehi, sehingga akan berbeda-beda dari tahun ke tahun dan semakin lebih cepat.
Hal ini disebabkan karena perbedaan waktu dalam satu tahun dalam penanggalan Hijriah dan kalender Masehi.
Panjang tahun dalam penanggalan Hijriah sebesar 12 kali periode Bulan mengorbit Bumi yakni sebanyak 354,367 hari dalam satu tahun.
Sedangkan panjang kalender Masehi didasarkan periode Bumi mengorbit matahari yakni 355,242 hari dalam satu tahun.
Dari perbedaan itu terjadi selisih sekitar 11 hari setiap tahunnya, itulah yang membuat perbedaan hitungan dalam kalender Masehi dan penanggalan Hijriah.
Bahkan, ketika Idul Fitri jatuh di awal tahun Masehi, Idul Fitri dapat jatuh dua kali dalam satu tahun Masehi, dengan Idul Fitri kedua jatuh di akhir tahun Masehi.
Fenomena ini akan terjadi dan terulang setiap 32-33 tahun sekali, dan itu akan terjadi pada tahun 2031.
Syawal di tahun 2031 adalah Syawal 1452 Hijriah dan 1 Syawal 1452 Hijriah diperkirakan jatuh pada 25 Januari 2031.
Menurut BRIN, dengan kriteria ketampakan/visibilitas hilal yang digunakan Indonesia saat ini, hilal sulit diamati, sehingga 1 Ramadan 1453 Hijriah nanti jatuh pada 16 Desember 2031.
Yang berarti Natal 25 Desember 2031 jatuh pada 10 Ramadan 1453 Hijriah, sedangkan 1 Syawal 1453 Hijriah diperkirakan jatuh pada 14 Januari 2032. Sehingga, idul Fitri tidak terjadi secara bersamaan, namun beriringan dengan perayaan Natal terjadi di Tahun 2031 dan Idul Fitri di Tahun 2032.
Sehingga kesimpulannya, Idul Fitri dan Natal akan terjadi secara beriringan. Idul Fitri 1 Syawal 1454 Hijriah akan beriringan terjadi dengan Natal di Tahun 2033, tepatnya pada 23 Desember 2033 atau dua hari sebelum Natal (25 Desember 2033).
Lalu, kapankah Idul Fitri terjadi beriringan dengan Natal? Sepanjang kemerdekaan Indonesia, sudah terjadi dua kali Idul Fitri yang beriringan dengan Natal.
1. Tahun 1968 – Idul Fitri 1388 Hijriah jatuh pada 21 Desember 1968.
2. Tahun 2000 – Idul Fitri 1421 Hijriah jatuh pada 27 Desember 2000.
3. Tahun 2033 – Idul Fitri 1455 Hijriah jatuh pada 23 Desember 2033
4. Tahun 2065 – Idul Fitri 1488 Hijriah jatuh pada 29 Desember 2033.
Jika diperhatikan, ketika Idul Fitri beriringan dengan Natal, maka Idul Fitri akan terjadi di sekitar akhir tahun Masehi.
Sehingga dapat dipastikan Idul Fitri terjadi dua kali dalam tahun Masehi yang sama.
Idul Fitri yang pertama sudah terjadi di awal tahun Masehi dan ada yang beriringan dengan tahun baru.
Seperti di tahun 1968, Idul Fitri 1387 Hijriah jatuh pada 2 Januari 1968.
Sedangkan di tahun 2033, Idul Fitri 1454 Hijriah akan jatuh pada 3 Januari 2033. (*)
