POSKOTAJATIM.CO.ID – Hari Kamis (30/03/23) siang menjelang sore terlihat seorang pria paruh baya, sebut saja Mateus Jono, sedang sibuk menelpon di depan pos satpam Gereja Paroki Sakramen Maha Kudus Pagesangan Surabaya.
Ternyata sore itu para aktivis Fungsionaris Gereja Paroki Sakramen Maha Kudus berencana mengikuti Misa Tirakatan Malam Jumat Legi di Gua Maria Laurdes Pohsarang Kediri.
Sementara Mateus Jono selaku ketua rombongan pun sibuk mempersiapkan angkutan bus dan akomodasi untuk rombongan yang akan dibawanya.
Seperti diketahui, dalam satu bulan sekali setiap Malam Jumat Legi menurut kalender Jawa, di hampir semua Gua Maria di Pulau Jawa selalu diadakan malam tirakatan dengan mempersembahkan Misa Kudus.
Tidak terkecuali di Gua Maria Lourdes Pohsarang, yang penyelenggaraannya dijadwalkan bergiliran dari semua Paroki yang berada dibawah naungan Keuskupan Surabaya.
Kebetulan Malam Jumat Legi kemarin yang mendapatkan kesempatan untuk mempersembahkan Misa Kudus dari Stasi Ngeni, sebuah Stasi kecil di wilayah Blitar Selatan yang menjadi bagian dari Paroki Santo Yusuf – Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Gambaran Kasih Allah Dapat Kita Lihat Di Dalam Puzzle Kehidupan Kita
Dalam Misa Tirakatan tersebut, Misa Kudus dipersembahkan secara konselebran oleh 6 orang Imam dari Keuskupan Surabaya, yang dipimpin oleh RD Hendricus Valentinus Sairin sebagai Pastor Kepala Stasi Ngeni.
Sedangkan yang lima orang Imam lainnya adalah RD Alphonsus Boedi Prasetijo yang berkarya di Keuskupan Surabaya, RD Gregorius Dhani Driantoro dari Paroki Santo Yosep Ngawi, RD Fransiskus dari Paroki Santa Maria Jombang, RP Marcel Daga SDB dari STMK St Yusuf Blitar dan RD Christoforus Tri Kuncoro Yekti yang berkarya sebagai Pastor Kepala Paroki Gereja Katolik Paroki Vincentius A Paulo Kediri.
RD Sairin yang pernah berkarya di Paroki Sakramen Maha Kudus Pagesangan Surabaya di salah satu pesannya mengatakan bahwa dimana di suatu tempat dosa itu berkembang, justru disitulah akan ditemukan banyak pertobatan dan pengampunan.
Baca Juga : Saat Ramadhan Dimulai, Muslim China Hadapi Larangan Puasa, Pengawasan dan Penangkapan
Gua Maria Pohsarang terletak di Desa Pohsarang, Kelurahan Semen, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berjarak sekitar 10 kilometer arah Barat Daya kota Kediri.
Gua Maria ini didirikan atas inisiatif dari Romo Jan Wolters CM yang dibantu oleh arsitek bernama Ir. Henricus Maclaine Pont pada tahun 1936.
Adapun Romo Jan Wolters CM adalah seorang misionaris yang tertarik dan menghormati adat budaya masyarakat Jawa dengan segala kulturnya.
Gua Maria Pohsarang telah mengalami beberapa kali renovasi, dan terakhir pada tahun 1997 oleh PT. Gudang Garam Kediri.
Mengenai rangkaian kegiatan Misa Tirakatan Malam Jumat Legi setiap bulannya sama, sesuai dengan Katekese Gereja Katolik, dimulai pukul 23.00 WIB.
Diawali dengan Doa Rosario dan Doa kepada Bunda Maria, pembacaan Intensi Misa dan Doa kepada Santa Maria Lourdes dan sebagai puncaknya adalah Perayaan Ekaristi.
Baca Juga : Rahmat Muhajirin Menyebut Bahwa Pemilu Adalah Implementasi dari Kedaulatan Rakyat
Sesudah Misa Tirakatan selesai dilanjutkan dengan Adorasi dan Doa Pujian kepada Sakramen Maha Kudus (Tantum Ergo) dan berakhir pada pukul 01.30 WIB dini hari. (Bowo**)