para remaja yang diamankan oleh Kepolisian Sektor Dampit saat akan melakukan tawur tarung sarung
POSKOTA JATIM.CO.ID,KAB MALANG – Belasan remaja diamankan oleh aparat Kepolisian dari Polsek Dampit,kabupaten Malang karena diduga hendak melakukan tawuran yang mereka sebut dengan Tarung Sarung Modifikasi di Jalan Segaluh Barat,Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang,sabtu dini hari,jam 02.00 WIB. Kapolres Malang,AKBP Putu Kholis Aryana melalui humas Polres Malang menjelaskan (26/3/23) “Petugas Polsek Dampit sering menerima laporan dari masyarakat yang resah karena banyak remaja yang melakukan balap liar juga tawuran pada malam hari saat bulan ramadhan,berdasar keluhan itu kami segera bertindak dengan melaksanakan patroli skala besar untuk memantau sekaligus antisipasi adanya gangguan Kamtibmas.
Benar saja,saat mendatangi jalan Segaluh Barat petugas patroli menemukan gerombolan pemuda yang diduga akan melakukan tawuran,selanjutnya anggota mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di TKP dan akhirnya mengamankan 11 orang karena disangka menjadi provokator juga ditemukan membawa Sajam (Senjata Tajam) waktu digerebek,berada di Mapolsek Dampit para remaja ini mengakui memang berkumpul dijalan itu untuk melakukan tawuran yang mereka sebut sebagai Tarung Sarung” Terangnya.
Disisi lain,penasaran munculnya istilah tawuran Tarung Sarung,tim media mencoba mengkaji lebih dalam serta meminta pendapat langsung masyarakat Dampit terkait kebiasaan atau tradisi tersebut dengan menghubungi salah satu orang asli Dampit yang kami kenal bernama,Saptono (73 tahun) warga jalan Semeru Selatan,Dampit melalui sambungan telepon (27/3/23) Dari informasi yang disampaikan pada media,pria yang dikenal sebagai pemilik perkebunan tebu ini mengungkapkan “Saya dari lahir sampai sekarang tetap tinggal di Dampit tetapi tidak pernah mendengar tawuran pemuda yang disebut Tarung Sarung baru kali ini mendengarnya kalau anak muda sering tawuran saat bulan ramadhan waktu menjelang atau usai sahur dari waktu masih muda biasa terjadi ” Ungkapnya.
Dia juga menambahkan jika didesa seperti Amadanom,Dampit dan beberapa wilayah lainnya tidak mengenal atau mengetahui tradisi maupun istilah tawuran tarung sarung.Kemungkinan sebutan itu hanya muncul di wilayah Segaluh karena berdasarkan pengetahuannya masyarakat disana kebanyakan adalah pendatang yang berasal dari Madura.
Sementara itu mengulik melalui penelusuran Google tim menemukan informasi bahwa Tarung Sarung merupakan tradisi ekstrim yang dari Makassar dan Bugis,dimana tradisi itu biasa disebut Sitobo Lalang Lipa oleh orang Makassar sementara orang Bugis menyebutnya Sigajang Laleng Lipa.
Tarung Sarung biasanya dilakukan untuk menyelesaikan pertikaian antara dua pihak yang menemui jalan buntu,dalam pertarungan itu dua orang pria akan masuk dalam satu kain sarung dengan membawa senjata badik kemudian berkelahi hingga keduanya mati atau sama-sama masih bertahan hidup dalam duel pada kurun waktu yang disepakati.(Hermin)