POSKOTAJATIM.CO.ID – Belasan mahasiswa UPN Surabaya peserta Kuliah Kerja Nnyata Tematik (KKNT) di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Jombang memiliki program khusus menyambut bulan Ramadhan 1444 Hijriah ini.
Mahasiswa berkolaborasi dengan STIT UW Jombang dengan melakukan aktivitas membersikan makam bersejarah yang ada di desa itu, Kamis (22/3/2023).
Makam itu adalah makam Pangeran Benowo yang merupakan pewaris tahta kesultanan Pajang, Jawa Tengah.
Sementara kegiatan bersih-bersih makam ini merupakan kegiatan rutin pada bulan Ramadhan warga Desa Wonomerto yang dilakukan setiap tahun.
Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kenyamanan, kebersihan hingga keindahan selama ibadah di bulan Ramadhan 2023.
Bersih-bersih bulanan ini dilakukan di makam Pangeran Benowo, Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Para mahasiswa membawa peralatan untuk membersihkan setiap sudut lingkungan makam yang dipimpin oleh juru kunci makam, Watono.
Para mahasiswa dan warga menyapu halaman makam serta mencabuti rumput liar yang tumbuh di sekitar makam Pangeran Benowo.
Sedangkan beberapa mahasiswa lainnya, membersihkan area makam, membersihkan lantai mushola, serta membersihkan sajadah mushola.
Menurut informasi makam Pangeran Benowo ini ditutup untuk umum setiap hari Jumat wage dan Jumat pon.
Kegiatan menyambut bulan Ramadhan ini mendapatkan respon positif oleh juru kunci makam Pangeran Benowo.
Dengan ada kegiatan ini menjadikan tempat ziarah masyarakat Dusun Wonomerto menjadi lebih bersih dan rapi.
Menurut juru kunci makam, Wanoto seperti diberitakan ke media, Pangeran Benowo merupakan anak kandung dari Sultan Adiwijaya alias Mas Karebet alias Jaka Tingkir penguasa Kesultanan Pajang.
Kedatangan Pangeran Benowo hingga sampai di kawasan Wonosalam tak lain dalam rangka menyebarkan ajaran Islam di daerah ini.
Bahkan Pangeran Benowo merupakan tokoh yang memprakarsai untuk babat alas guna membuka pemukiman warga sembari mengajarkan Islam yang saat itu masyarakat masih menyebah batu dan pohon.
Sementara Jaka Tingkir sendiri merupakan menantu SUltan Trenggana, Raja Demak pada masa 1512-1546 M.
Jaka Tingkir menikahi putri Sultan Trenggana yakni Ratu Mas Cempaka dan mendirikan kesultanan Pajang dan berkuasa pada 1583-1583 M. (salma salsabila sirsya|alfin nur faizah|tim)
