POSKOTAJATIM.CO.ID – Persitiwa tenggelamnya perahu tambang atau perahu nambangan yang terbalik di penambangan Jl Kemlaten Kedurus Karang Pilang, akhirnya diungkap petugas.
Petugas lansung mendata para korban yang berhasil selamat berjumlah 8 orang dan seorang penumpang belum diketemukan.
Menurut laporan petugas perahu nambangan dikemudian Asmo (70) sebaga penanggungjawa perahu warga Pagesangan, Kota Surabaya.
Sementara pengemudi perahu ada dua orang masing bernama Koko (51) warga Pagesangan, Tambangan dan Siswanto (47) warga Pagesangan, keduanya dalam keadaan sehat.
Dalam persitiwa itu seorang belum diketemukan atasnama Desiree Peny Chindy (23), warga, Kemlaten 8, Kota Surabaya.
Sementara para korban penumpang perahu tambangan yang selamat masing-masing adalah.
1. Iqbal widyantoro
Usia : 24 Tahun
Alamat : Paringin kedurus 31
Kondisi : Sadar
2. Agus subroto
Usia : 48 Tahun
Alamat : Kebraon mitra satwa
RT/RW : 007/003
Kelurahan : Kebraon
Kecamatan : Karang pilang
3. Novia triastutik
Usia : 43 Tahun
Alamat : Pulo tegalsari sungai
Kel: Wonokromo
Kec:wonokromo
Kondisi : Sadar
4. Hamdani
Usia : 48 Tahun
Alamat : DS. Kebraon
Kel : kebraon
Kec : Tulangan
Kondisi : Sadar
5. Didik ahmadi
Usia : 20. Tahun
Alamat : DSN krajan II
Kel : Sidoluhur
Kec :Lawang
Kondisi : Sadar
5. Muhammad nur fuadi
Usia : 19 Tahun
Alamat :Dsn Sengkrakan
Kel : bedali
Kec : lawang
Kondisi : Sadar
6. Eko wahyudi
Usia : 35 Tahun
Alamat : kalibader (kost)
Ket : tidak membawa identitas
Kondisi : Sadar
7. Endang karyawati
Usia : 52 Tahun
Alamat :JL Pagesangan no 25
Ket : tidak membawa identitas
Kondisi : Sadar
Saat ini petugas dari Tim Penyelamat (BPBD kota & Prop) DAMKAR, SATPOL PP, BASARNAS, Pplresyanes mengerahkan sebanyak 8 perahu karet masih melakukan penyisiran pencarian korban.
Seperti diberitakan sebelumnya Pagi sekitar pukul 07.45 WIB sebuah perahu tambang yang menghubungkan kawasan Kemlaten, Karang pilang dengan Jl Mastrip dan Pagesangan Kota Surabaya diketahui tenggelam, Sabtu (25/3/2023).
Perahu sebenarnya tidak tenggelam seratus persen namun karena penumpang yang bejumlah sekitar 8 orang dan sepeda motor panik, beberapa diantara mereka menjeburkan ke sungai.
Hingga akhir seorang yang terjebur ke dalam air hingga saat ini masih belum ditemukan, sementara beberapa penumpang lainnya sudah berhasil dievakuasi.
Pagi itu, perahu berangkat dari bibir sungai Kebraon hendak menyeberang ke arah Jl Mastrip, Pagesangan Kota Surabaya yang ada di seberang sungai.
Para pengendara terpaksa naik perahu penyeberangan ini biasanya untuk menghindari adanya kemacetan di kawasan Sepanjang – Kebraon Kota Surabaya.
Perahu tenggelam diduga karena terjadi kebocoran, hingga menyebabkan perahu tenggelam.
Menurut informasi, perahu tersebut saat hendak menyeberang ke arah Pagesangan diperkirakan membawa sekitar 7-8 penumpang berikut sepeda motor.
Seorang warga asal Kebraon bernama Agus yang selamat dari peristiwa itu mengungkapkan waktu itu perahu baru saja berangkat akan menyeberah ke arah Pagesangan, namun sisi kapal terlihat mulai tenggelam.
Agus dan para korban lainnya memperkirakan ada kebocoran di perahu pengangkut orang menyeberang itu.
Ketika perahu akan tenggelam, semua penumpang panik dan teriak-teriak minta tolong.
Pertolonganpun mulai datang dari kru perahu ada, yang mengambil tampar tambang dan berusaha menarik perahu menepi ke arah Mastrip, Karangpilang.
Ketika penumpang panik sebagian ada melompat ke air untuk menyelamatkan diri, ada yang berenang menuju ketepian.
Meskipun akhirnya perahu berhasil ditarik ke arah dermaga di kawasan Mastrip, ada seorang korban yang hingga sekarang belum ditemukan.
Begitu juga sepeda motor yang berada di perahu juga belum sempat dievakuasi.
Petugaspun masih menyisr untuk melakukan pencarian korban yang hanyut terbawa air.
Adanya perahu penyeberangan ini, sebenarnya para penumpang menghindari ada kemacetan dan mempersingkat perjalanan.
Kemacetan memang kerap terjadi di kawasan Sepanjang, Sidoarjo arah Surabaya atau sebaliknya.
Warga terpaksa memanfaatkan jalur pintas yang tidak macet dengan menumpang perahu penyeberangan atau perahu tambang ini dengan membayar Rp2 ribu rupiah per orang. (*)
