Poskotajatim | Internasional – Empat pertama dari 13 jet tempur MiG-29 era Soviet yang diputuskan Slovakia untuk diberikan kepada Ukraina telah dikirim ke angkatan udara Ukraina.
Pesawat-pesawat tempur itu diterbangkan dari Slovakia ke Ukraina pada Kamis, 23 Maret 2023, oleh pilot Ukraina dengan bantuan Angkatan Udara Slovakia, sedangkan sisanya akan diserahkan bebeberapa Minggu mendatang.
“Saya berterima kasih [semua] yang terlibat untuk pekerjaan profesional yang luar biasa,” kata Menteri Pertahanan Slovakia,, Jaroslav Nad.
Pemerintah Slovakia yang telah menyetujui rencana untuk memberi Ukraina armada 13 jet tempur MiG-29 era Soviet, menjadi anggota NATO yang kedua yang menyetujui permintaan jet tempur dari pemerintah Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Slovakia sebelumnya menandatangani kesepakatan untuk membeli 14 jet tempur F-16 Block 70/72 AS, tetapi pengiriman diundur dua tahun dengan pesawat pertama tiba pada awal 2024.
Kementerian pertahanan mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat menawarkan Slovakia 12 helikopter militer baru sebagai kompensasi atas jet tempur yang diberikan negara Eropa kepada Ukraina.
Di bawah tawaran itu, Slovakia akan membayar $340 juta untuk helikopter serang Bell AH-1Z dalam kesepakatan senilai sekitar $1 miliar. Pembiayaan militer luar negeri AS akan menutupi $660 juta lainnya.
Bersamaan dengan penawaran peralatan AS, Slovakia akan menerima 250 juta euro ($269 juta) sebagai kompensasi Uni Eropa, kata Nad.
Penawaran helikopter diterima oleh Slovakia, sebab saat ini tidak memiliki helikopter tempur, selain itu juga akan memensiunkan armada jet MiG musim panas lalu dan mengandalkan bantuan tetangga Eropa tengah, seoerti Republik Ceko, Polandia dan Hongaria untuk dukungan pertahanan udara.
Pada awal perang, angkatan udara Ukraina dipelopori oleh 50 pesawat tempur MiG-29 dan 32 Sukhoi-27 tetapi mereka dikalahkan oleh pesawat Rusia. Kemudian Ukraina telah menyatakan ingin beberapa versi paling canggih dari jet tempur F-16 buatan Amerika.
Sejauh ini Kyiv telah mendapat dukungan dari negara-negara Baltik dan Polandia dalam usahanya untuk mendapatkan jet tempur.
Tetapi beberapa pemimpin Barat telah menyatakan keprihatinan bahwa menyediakan pesawat tempur dapat memprovokasi Kremlin dan menyeret negara mereka lebih dalam ke dalam konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendatangkan kehancuran besar-besaran.
Rusia mengatakan NATO bila memasok senjata yang semakin canggih hanya akan memperpanjang perang, dan telah menandai aliansi tersebut sebagai berpartisipasi langsung dalam konflik.***