POSKOTAJATIM.CO.ID | Jombang – Penduduk Dusun Wonotirto, Desa Wonomerto adalah masyarakat pedesaan di wilayah Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang yang tangguh dan memiliki kreatifitas dalam kehidupannya.
Ekonomi masyarakat ditopang oleh beberapa sektor pendapatan salah satunya yaitu dari hasil pertanian, khususnya dalam budi daya jamur tiram.
Hampir sebagian besar masyarakat di Dusun Wonotirto memiliki ketergantungan usaha budidaya jamur tiram sebagai tambahan penghasilan mereka.
Dusun Wonotirto memiliki kelembapan udara yang cukup tinggi terlebih lagi dengan curah hujan yang mendukung, membuat kelembapan jamur terjaga, hal ini membuat tanaman tumbuh subur dan terjaga pula.
Dengan demikian usaha budidaya jamur tiram yang tidak terlalu sulit membuat warga semakin bersemangat dalam budaya jamur tiram ini.
Di awal Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) mahasiswa dari kelompok 12 KKN-T MBKM UPN Veteran Jawa Timur melakukan kunjungan ke rumah Ketua Karang Taruna Wonotirto, Wardoyo.
Wardoyo salah satu tokoh masyarakat yang juga sebagai orang pertama yang berkecimpung budidaya jamur tiram sejak empat tahun lalu di dusun itu.
“Uaha budidaya jamur tiram di Dusun Wonotirto sudah berjalan selama kurang lebih empat tahun dan yang memulai budidaya jamur tiram pertama adalah saya,” ujar Wardoyo kepada mahasiswa yang mewawancarainya.
Wardoyo mengisahkan, awalnya ia membuat tempat budidaya jamur tiram di dalam rumah kemudian setiap pagi hasil panennya dijual ke pengepul dari Mojokerto.
Wardoyo menjual hasil panenan jamur tiram itu kepada pengepul dengan harga Rp11.000 per kg.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, warga sekitar juga tertarik untuk membuat usaha budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan rumah kosong sekitar rumah mereka.
“Dengan adanya budidaya jamur tiram di Dusun Wonotirto yang terus berkembang , hingga merubah keadaan, sehingga dapat menambah penghasilan warga sekitar,” jelas Wardoyo.
Sementara Ny Wardoyo yang juga ikut terlibat dalam budidaya jamur tiram menimpali jika jamur tiram sangat sensitif terhadap situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya.
Berikut cara membudidayakan jamur tiram, yang dapat dilakukan dengan mudah:
Pertama – pemilihan bibit yang baik, untuk mendapatkan bibit yang baik yakni membibitkan sendiri bibit murni, hingga mendapatkan hasil EF1 atau membelinya dari instansi terpercaya.
Kedua – pembuatan kumbung atau rumah jamur, karena jamur tiram tumbuh pada baglog dengan bahan-bahan seperti bekatul, serbuk gergaji, dan kapur yang dicampur dengan air kemudian dapat menghasilkan jamur tiram.
Ketiga – fermentasi media, dengan fermentasi hasil budidaya jamur lebih memuaskan.
Keempat – masa inkubasi, pada tahap ini mikroorganisme akan diinokulasikan pada media yang telah disediakan, sehingga pembudidaya dapat memantau pertumbuhannya. Proses inkubasi berlangsung selama beberapa minggu.
Adapun cara memanen jamur tiram yang baik yaitu:
– Jamur harus disayat dengan baik di bagian pangkal batang supaya akarnya juga ikut terbawa.
– Pilih jamur terbaik dan pastikan jamur yang dipilih sudah matang dan tumbuh dengan baik, tanpa terserang penyakit.
– Jangan terlambat memanen karena jamur memiliki sifat yang mudah rusak dan cita rasanya sudah tidak lagi sama.
– Langsung dikemas dengan plastik polietilen untuk menjaganya supaya terhindar dari pembusukan.
Bila masa panen lewat setengah hari saja, maka warna bisa menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya akan pecah.
Jika sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. (Fidda Rahmawati/Hardiva Aura Jingganingsandya/tim)