POSKOTAJATIM.CO.ID | Blitar – Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono SH S.IK M.Si memberikan keterangan pers pada Selasa (14/3/23) siang, orang nomer satu di Polres Blitar Kota ini menerangkan bahwa sampai saat ini, pihaknya telah memeriksa 21 orang terkait ledakan petasan di Dusun Sadeng Desa Karangbendo Kecamatan Ponggook Kabupaten Blitar beberapa waktu lalu.
“Dengan kejadian ledakan petasan kita telah memeriksa 21 orang dari hasil gelar perkara ditemukan cukup bukti, maka kita tetapkan 5 tersangka, untuk empat orang meninggal dunia (korban) dan satu orang lagi sebagai DPO, yang kini masih kita lakukan pengejaran,” jelas AKBP Argowiyono.
Lebih jauh AKBP Pak Argo panggilan akrabnya menyampaikan, untuk DPO diduga sebagai orang yang menyuruh melakukan dan mensuplai barang untuk petasan.
Baca Juga : Viral Video Tanah Bergoyang-goyang di Lumajang Diduga Penyebabnya Ini
“Keempat orang ini terbukti membuat bahan petasan dan sudah menjadi bahan sehingga terjadi ledakan yang menimbulkan kerusakan dan luka luka termasuk 4 orang meninggal dunia,” papar Pamen Polisi yang akrab dngan wartawan ini.
Atas peristiwa tersebut AKBP Argowiyono juga menjelaskan, dalam kejadian tersebut merupakan Pelanggaran pasal 1 ayat 1 UU Nomor 11 tahun 1951 Unndang-Undang Darurat, untuk satu orang dinyatakan DPO, dan masih dilakukan pengejaran.
Peran spesifik mereka masih didalami, yang jelas yang bersangkutan (DPO) meminta dan mensuplai pembuatan bahan petasan, betul warga Blitar juga, sesuai analisa awal ada permintaan pembuatan petasan untuk puasa, empat pelaku sekaligus korban telah meracik bahan petasan dalam dua pekan sebelum ledakan.
“Kita masih menunggu satu pelaku ditangkap, apakah tahun-tahun sebelumnya sudah meminta membuatkan petasan, karena yang empat sudah meninggal, tetap kita proses,” pungkas AKBP Argowiyono yang selalu sambang Polsek-Polsek malam hari.
Perlu diketahui, peristiwa ledakan petasan dahsyat terjadi pada Minggu (19/2/2023) yang dirasakan dari radius 10 km dari TKP, peristiwa itu menyebabkan 4 orang meninggal dunia yang merupakan bapak dan dua anaknya serta satu kerabatnya.
Baca Juga : Inilah Daftar Ratusan Perguruan Tinggi di Jatim, yang Perlu Anda Ketahui
Untuk korban luka sebanyak 23 orang, salah satunya balita berusia 4 bulan, 34 bangunan rumah di sekitarnya rusak berat. (Ari)**