POSKOTAJATIM.CO.ID – Kepengurusan Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) Jawa Timur 2022-2027 mulai blusukan ke wilayah Jatim yang belum tersentuh Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) di fasilitas pelayanan kesehatan ( fayankes ) baik rumah sakit, puskesmas, klinik dan praktik mandiri
Kegiatan tersebut diawali dengan menggelar Seminar dan Workshop Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) berdasarkan Infection Control Risk Assessment (ICRA) di Banyuwangi, 10-11 Maret 2023.
Menurut Ketua HIPPII Jatim, Bernadetta Indah Mustikawati, Amd Kep., SKM., MKes kegiatan tersebut sebagai upaya pendukung Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien sekalian Rapat Kerja ( Raker) Kepengurusan terbaru periode 2023- 2027.
Lebih dari 220 peserta yang mengikuti acara yang digelar secara daring dan luring. Terinci 170 peserta yang mengikuti secara daring dan lebih dari 50 peserta menghadiri langsung di tempat.
Para peserta adalah para IPCN ( Infection Prevention Control Ners) yang tersebar di seluruh wilayah Jatim. Namun demikian juga ada beberapa peserta dari pemerhati PPI dan klinisi/ dokter.
“Seminar dan workshop yang dilaksanakan di Banyuwangi saat ini adalah salah satu impian seluruh anggota HIPPII, sekalian mengenalkan kepengurusan baru HIPPI Jatim ke daerah, “ ujar Bernadetta.
Namun demikian , tujuan utama adalah menjawab keinginan praktisi kesehatan di daerah yang belum tersentuh pentingnya pemahaman PPI di fayankes. Jal ini terkait memberikan pelayanan bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien melalui pelatihan PPI
“Setelah pelatihan di Banyuwangi, berikutnya kita akan road show, ke beberapa daerah yang belum tersentuh HIPPII seperti Tuban, Blitar dan seterusnya,” papar Bu Detta, sapaan akrab Bernadetta.
Ditambahkan, dalam peningkatan kualitas IPCN sebagai motor utama PPI diperlukan standar kompetensi. HIPPII Pusat-HIPPII Jatim dan Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( DPW PPNI) Jatim selaku induk organisasi yang menaungi, telah merumuskan instrumen kompetensi.
Instrumen kompentensi tersebut akan diujicobakan kepada 55 IPCN dari sejumlah 29 rumah sakit se-Jatim yang mendaftar dan berikutnya dilakukan serentak ke seluruh Nusantara melalui HIPPII Pusat (Jakarta) yang sudah terverifikasi sebanyak 26 cabang di Indonesia
Pada kesempatan yang sama, tampak hadir melalui zoom, Ketua DPW PPNI Jatim, Prof. Dr. Nursalam, M Nurs (Hons) menyampaikan apresiasi terkait kiprah HIPPII Jatim merumuskan standar kompetensi IPCN yang akan digunakan secara nasional
“Prestasi yang luar biasa HIPPII Jatim menghasilkan suatu assessment kompetensi IPCN untuk digunakan secara nasional. DPW PPNI sebagai induk organisasi akan mengawal dan support terciptanya standar kompetensi IPCN,” ujar Nursalam.
Nursalam juga meyakinkan peran IPCN dalam menjalankan PPI sangat diperlukan pada hampir semua tatanan keilmuan karena bila PPI tidak terkontrol dengan baik maka mutu pelayanan rumah sakit, puskesmas dan praktek mandiri perawat menjadi jelek.
“IPCN dituntut untuk mengembangkan program PPI, salah satunya dengan melaksanakan pengkajian risiko untuk menurunkan dan menghilangkan infeksi dengan pendekatan ICRA ( Infection Control Risk Assessment),” lanjutnya.
Sementara pelaksanaan rapat kerja yang juga dilakukan secara hybrid (daring dan luring), Sabtu (11/3/23), yang berlangsung sekitar 10 jam dipimpin langsung Bu Detta yang dihadiri seluruh pengurus, Ketua Departemen Hukum dan Per-UU DPP PPNI, Jasmen Ojak Haholongan Nadeak, Skep., Ns., SH., MH., CLA , Wakil Ketua Bidang Pelayanan DPW PPNI Jatim, Dr. A.V. Sri Suhardiningsih, S.Kp.,M.Kes. FISQua, Selain itu juga tampak Ketua Pengurus Pusat HIPPII, Dr. Ns. Elis Puji Utami, Skep., MPH., FISQua, Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Banyuwangi, Ns. Citra Indra Gustin, Skep dan disaksikan lebih dari 80 perwakilan pengurus HIPPII seluruh wilayah Indonesia.
Di sela pemaparan program kerja masing-masing bidang, dilakukan prosesi penyerahan Buku Standar Kompetensi IPCN kepada Hippii Pusat untuk digunakan secara nasional seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, A.V. Sri Suhardiningsih berpesan hasil uji kompetensi dapat sungguh-sungguh diterapkan di seluruh Indonesia dan mengucapkan selamat dan terima kasih atas kerja keras HIPPII Jatim
“Selamat dan terima kasih dari seluruh Indonesia atas kerja kerasnya. Semoga menjadi hadiah terindah dan menjadi model buat PPNI menjelang ulang tahunnya ke 49 beberapa hari kemudian,” ujarnya.(Gos)