Poskotajatim,coid- | Polhukam- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan temuan uang cash puluhan miliaran yang disimpan di safe deposit box pegawai Ditjen Pajak Eselon III Rafael Alun.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menjelaskan temuan uang puluhan miliar itu masih ditelusuri lebih lanjut oleh tim PPATK.
“Ya ada safe deposit box dan temuan terus berkembang,” jelas Ivan kepada CNBC Indonesia.
Uang cash berjumlah miliaran di dalam safe deposit box milik Rafael Alun tersebut, berupa uang pecahan dalam bentuk mata uang asing.
“Ada beberapa,” jelas Ivan. Saat CNBC Indonesia menyebutkan beberapa mata uang seperti dolar Singapura, dolar Amerika Serikat, ringgit Malaysia dan Euro.
Temuan yang ada di safe deposit box ini, merupakan aset diluar luar 40 rekening yang diblokir terkait Rafael Alun yang nilai mutasinya berkisar Rp 500 miliar.
“Iya beda (dengan temuan Rp500 miliar -red),” tuturnya, Jumat (10/3/2023).
Ivan mengatakan temuan uang puluhan miliar itu masih ditelusuri lebih lanjut tim PPATK. Pihak PPATK akan melaporkan temuan tersebut kepada aparat penegak hukum lainnya.
Seperti diketahui sebelumnya, PPATK menemukan 40 rekening terkait Rafael Alun, dengan mutasi mencapai Rp 500 miliar. Atas temuan itu, PPATK pun melakukan blokir terhadap 40 rekening terkait Rafael Alun tersebut.
Adapun 40 rekening terkait Rafael Alun tersebut di antaranya merupakan rekening atas nama konsultan pajak yang bekerja sama dengan Rafael, serta perusahaan yang terafiliasi dengan Rafael, juga sekaligus rekening atas keluarga Rafael Alun.
Rekening keluarga Rafael Alun yang diblokir mulai dari istri dan ketiga anaknya. Rekening atas nama Mario Dandy Satriyo (20) juga ikut diblokir.
Mario adalah merupakan salah satu anak Rafael Alun yang viral karena menjadi pelaku penganiayaan kepada anak pengurus GP Ansor, Cristalino David Ozora (17).***