POSKOTAJATIM.CO.ID | PONOROGO – Korban bencana tanah gerak di sejumlah di Desa di wilayah Ngrayun, Sambit dan Sawoo, Kabupaten Ponorogo akhir mendapat perhatian Pemprov Jawa Timur (Jatim).
Mendengar kabar itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa langsung mengunjungi lokasi bencana du Dusun Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jumat (3/2/2023).
Seperti terlihat kemarin Gubernur Khofifah langsung mendatangi para pengungsi yang menginap di gedung sekolah TK Dharma Wanita di desa setempat.
Gubernur mengungkapkan pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Bupati Sugiri Sancoko terkait penanganan bencana itu.
Gubernur juga mengakui dan meninjau langsung adanya tanah bergerak yang terjadi cukup signifikan perubahannya.
Di sisi lain Pemkab Ponorogo juga sudah berupaya mencari lahan untuk menampung pemukiman warga yang aman untuk ditempati.
Warga terdampak nantinya juga akan direlokasi, rencanya memanfaatkan lahan milik perhutani guna lokasi menampung warga terdampak.
Seperti dilaporkan radio gemasuryafm.com lokasi lahan untuk relokasi sudah ada dan sudah terkonfirmasi.
Pihak Pemprov Jatim dalam penanganan kasus relokasi itu, akan membangunkan rumah tinggal bagi warga terdampak kasus tanah retak.
Bahkan untuk mempercepat proses itu Gubernur Khofifah sudah menganggarkan sebanyak 43 unit rumah yang nantinya akan di bangun di lahan relokasi itu.
Menurut gubernur anggaran untuk satu unit rumah Pemprov Jatim akan menganggarkan sebanyak Rp50 juta per unit rumah.
Gubernur Khofifah ketika mengunjungi likasi bencanya juga melihat langsung beberapa rumah yang terdampak dan sudah ditinggalkan pemiliknya.
Sebab, sudah tidak mungkin rumah yang terdampak itu untuk ditinggali lagi. Bahkan masjid Kondisinya sudah memprihatinkan. Lantainya sudah hancur, dan tiangnya sudah tidak ada yang lurus, sudah miring karena tanahnya bergerak terus.
Seperti diberitakan sebelumnya baca berita terkait : Bencana Tanah Bergerak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo (*)
