POSKOTAJATIM.CO.ID | SURABAYA – Hari-hari ini, tiupan angin kencang dan hujan lebat tiba-tiba turun serta udara dingin menyelimuti kita semua.
Itulah kondisi cuaca disekitar kita khususnya di wilayah Jawa Timur (Jatim) kurang bersahabat.
Sejak beberapa hari lalu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda sudah memprediksi pergerakan cuaca yang perlu diwaspadai.
Sejumlah wilayah di Jatim memiliki potensi angin kencang pada periode tanggal 27 Februari hingga 2 Maret 2023.
Analisis kondisi iklim itu juga telah diumumkan di BMKG Juanda pada Senin (27/2/2023).
Karenanya, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi.
Kepala BMKG Juanda, M Taufiq Hermawan dalam kanal YouTube Info BMKG Juanda menuturkan bahwa saat ini Jatim masih berada di puncak musim penghujan.
Selain itu, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jatim masih signifikan terdapat potensi peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah pada 25 Februari hingga 3 Maret 2023.
Menurut M taufik, dampak analisis dinamika atmosfer terkini wilayah Jatim menunjukkan aktifnya La Nina.
Aktifnya La Nina masih memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah curah hujan di wilayah Jatim.
Dikatakan Taufiq tarikan massa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah utara Australia mengakibatkan terbentuknya konvergensi.
Atau adanya pertemuan massa udara di wilayah Jatim, yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.
Selain itu, aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin di Jatim juga berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah Jatim.
Hasil analissi dinamika atmosfer terkini wilayah Jatim menunjukkan adanya aliran massa udara dari Benua Asia serta terdapat pusat tekanan rendah di wilayah Utara Australia sebesar 1002 mb yang diprakirakan akan menurun hingga 999 mb dalam dua hari ke depan.
Sehingga, hal ini bisa mengakibatkan adanya peningkatan kecepatan angin hingga 35 knot (65 km/jam, red) di wilayah Jatim.
Untuk itulah kemudian Taufiq mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah langkah antisipasi.
Seperti, tidak berteduh di bawah pohon atau baliho besar, berhenti berkendara dan mencari tempat yang aman ketika terjadi angin kencang.
“Serta menghubungi 112 apabila terjadi kejadian darurat. Tetap pantau info terkini dari BMKG dan waspadai bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. (*)