Poskota Jatim- Kebijakan pemkot Malang terkait jalur jalan satu arah dan contraflow khusus untuk angkutan kota (Mikrolet), di jalur satu arah di Kawasan Kayutangan Heritage yang dimulai sejak 20/2/23 mendapat banyak komentar dari warga kota Malang.
Kebijakan ini dianggap kontraproduktif karena akan banyak menimbulkan efek negatif diantaranya kemacetan parah dan rawan laka lantas, Hal ini disebabkan mikrolet tetap bisa memakai dua jalur sementara pengendara lain hanya melewati satu jalur saja.
Baca Juga
Bapas Malang Bersama FHUB Berikan Bimbingan Kepribadian Pada Klien Pemasyarakatan
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto pada saat aksi demostrasi supir mikrolet pada 20/2/23, kepada media menyatakan bahwa kebijakan contraflow merupakan strategi lalu lintas ketika ada situasi yang isidental dan urgent saja.
Oleh karena itu, menurut Budi perlu kajian mendalam pihak terkait serta pakar dalam bidang lalin tentang dampak negatif juga postifnya karena terkait keselamatan pengguna jalan raya
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang,Fathol Arifin yang dihubungi melalui pesan pribadi WA (24/2/23) juga menyampaikan hal senada dengan Kapolresta Malang Kota,
“Kebijakan satu arah itu maunya Walikota Malang sendiri, akhirnya dibuatlah kajian yang melibatkan para akademisi dengam anggaran cukup lumayan besar.” ungkapnya.
Baca Juga
Walikota Eri Cahyadi Diminta PSSI Perhatikan Nasib Sepakbola Amputasi Surabaya
Hasil kajian disosialisaikan kepada semua stakeholders kota Malang dan difasilitasi oleh Dishub, riak-riak penolakan di awal sangat keras namun dengan Dishub terus melakukan sosialisasi juga memberikan pemahaman pada masyarakat hal itu bisa diterima sehingga Walikota menentukan Senin 20 Feb dimulai uji coba
Begitu dieksekusi,supir-supir mikrolet langsung menggelar demo di balaikota dan ternyata Walikota merubah kebijakan yang sebelumnya semua harus mengikuti aturan jalan satu arah menjadi contraflow untuk mikrolet.
Masyarakat yang sudah nyaman dengan satu arah melihat mikrolet melaju dari arah berlawanan akhirnya ngamuk dan misuh-misuh hal itu wajar mereka lakukan karena tentunya itu memicu situasi yang tidak kondusif serta tidak aman bagi pengguna jalan lainnya dijalan raya tersebut.
“Kalau contraflow terus dilaksanakan akan sangat membahayakan pengguna jalan, Pemkot harus tegas dengan kebijakan yang telah mereka buat sendiri, kebijakan satu arah itu diterapkan juga sudah ada kajiannya yang dibuat bersama melibatkan semua OPD, Polres dan Kejaksaan kalau kemudian muncul lagi keputusan contraflow semua pasti bingung” tegasnya
Lebih lanjut saat awak media mempertayakan dampak ekonomi bagi pemilik usaha di jalur satu arah, pria yang akrab di panggil Abah Fathol ini menambahkan “Kita lihat saja nanti bagaimana apakah ada keluhan yang disampaikan oleh para pemilik usaha yang ada diseputaran jalur satu arah itu atau tidak.”
“Kemarin, pelaku ekonomi itu sudah masuk dalam kajian menurut pihak Pemkot jadi artinya semua sudah menerima skema yang ada” pungkas tokoh politik dari Fraksi PKB tersebut. (Hermin)
