Wednesday, December 4, 2024
HomeOtherBos WhatsApp Bilang Jangan Pakai Telegram, Alasannya Masuk Akal

Bos WhatsApp Bilang Jangan Pakai Telegram, Alasannya Masuk Akal

POSKOTA JATIM- WhatsApp dan Telegram sudah biasa berseteru, namun kini Bos WhatsApp, Will Cathcart punya senjata baru untuk menyerang Telegram. Baru-baru ini ia meminta pengguna internet untuk tak menggunakan platform saingannya.

Ia mengatakan bila tidak ingin menggunakan aplikasi WhatsApp, ia mempersilakan untuk memilih aplikasi perpesanan yang lain, namun jangan Telegram.

“Saya sadar bahwa beberapa orang akan mengatakan saya tertarik mengkritik Telegram. Namun ada banyak aplikasi pesan yang bisa dipilih. Jika tidak menggunakan WhatsApp, gunakan salah satu dari mereka, jangan gunakan Telegram,” kata Cathcart, dikutip Rabu (15/2/2023).

- Advertisement -

Baca Juga
UU PPRT Penting Sebab Asinten Rumah Tangga Ikut Sejahterakan Keluarga

Ucapan Cathcart itu merujuk pada artikel Wired berjudul ‘The Kremlin Has Entered the Chat’. Dia meminta untuk orang-orang yang merasa Telegram aman untuk severa membaca artikel tersebut dan mengetahui kebenarannya.

Dalam utas tweet-nya, dia memberikan beberapa alasan mengapa Telegram tidak aman. Salah satunya platform buatan Pavel Durov tidak didukung end-to-end encryption secara default.

- Advertisement -

“Telegram tidak dienkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) secara default dan tidak ada untuk grup, dari artikel (terbaca)  ‘Telegram punya kapasitas membagikan hampir seluruh informasi rahasia yang diminta pemerintah’,” jelasnya.

“Protokol end-to-end encryption tidak punya verifikasi independen. Sehingga obrolan rahasia di Telegram yang katanya aman bisa saja disadap pihak ketiga,” terangnya.

Baca Juga
Kata Kapolri Sigit, Bharada E Bisa Kembali Jadi Polisi Asalkan Begini

Dia juga mengkritik API Telegram yang disebutnya membahayakan orang. Merujuk pada kutipannya, dituliskan API lokasi Telegram bisa dipalsukan untuk menunjukkan pengguna dalam radius 2 mil (3,2 km) jika baru saja mengaktifkan lokasinya.

Selain itu, Telegram juga dituding membangun API lain. Tujuannya adalah untuk melakukan pengawasan massal dengan mengakses ke konten pengguna.

Baca Juga:  Wayang Thengul Bojonegoro dalam Kacamata Pencipta dan Dalang Senior Soewarno

Cathcart juga mempertanyakan klaim Telegram tidak pernah menyerahkan data penggunanya pada pemerintah. Namun yang terjadi berdasarkan laporan pemberitaan justru sebaliknya.

“Jadi mengapa mereka terus mengklaim ini?” kata dia yang juga menyematkan laman Privasi milik Telegram.**

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Berita Terkini

Berita Terpopuler